Kenapa Kita Suka Berobat Keluar Negeri ???

  • Whatsapp

Oleh
DR dr Robert Arjuna FEAS*
Ketika saya menginjaki kaki di Singapore saat saya mengunjungi Rumah Sakit Elizabeth dan Rumah Sakit Gleaneagles .Saya sempat terkejut bahwa kenapa pasien mereka semua dari Indonesia. Begitu saat saya visit ke Rumah Sakit Advantis di Penang Malaysia.pasien mereka banyak dari Indonesia yang rata rata dari Medan sekitarnya bagaikan rombongan kontigen ke sebelasan ramai amat sekali.karena apa ?

Karena mereka datang berobat sambil melancong di Malaysia. pantas! Sehari terdapat 7 penerbangan dari Medan-Penang yang jaraknya cuma 20 menit penerbangan diatas awan, Memacu saya mulai berpikir dan introspeksi diri kenapa dan bagaimana pula orang Indonesia mau berobat ke Luar Negeri Padahal dokter ahli banyak ada di Indonesia dan peralatan juga kita tak kalah dengan luar negeri.?

Izinkanlah saya nencoba menggali dan cari tahu kenapa mereka mau berobat ke Luar Negeri saya berhasil mendapat beberapa pendapat pasien kok mau berobat kesini dan saya sudah dapat beberapa titik point penting untuk kita remuk bersama ,pendapat ini bukan pribadi tapi dari rangkuman beberapa hal yang saya tanya pada pasien yang sedang berobat ke luar negeri agar kedepan kita koreksi diri menuju masa depan pelayanan kita yang baik & santun
agar sempurna karena kompetensi keilmuan medis kita tidak kalah dengan mereka.

1. MASALAH PELAYANAN
Di tanah air umumnya penderita lagi gawat darurat minta tolong dilayani segera selalu terjadi suatu kehambatan yang terkendala oleh dokter spesialis tidak ditempat dan butuh sesuatu yang tertentu seperti apa yang diceritakan oleh pak Hakim pada saya bahwa waktu dia terserang stroke langsung carter pesswat ke Singapore. Setiba di airport sudah standbye dokter dan perawat menunggu dan juga di imigrasi memberi fasilitas ekstra untuk pelayana dan tidak ber tele-tele seperti di indonesia.
Di Indonesia kita butuh sampai satu hari memerlukan dokter melayani kita namum di singapore hanya beberapa menit dokter sudah datang melayani. Hal yang dialami pak Ferry bshwa di Indonesia tenggorokanhampir dilobangi demi penyakitnya setelah berobat ke Singapore karena ada batu empedu cukup dibuang empedu saja tak perlu lobang tenggorokan.

2. DIAGNOSA PENYAKIT
Seperti hal yang dialami istri temanku Bu Nancy bahwa di Indonesia oleh dr jantung divonis harus pasang 4 biji ring karena Calcium score tinggi.setelah berobat ke Penang tak perlu pasang ring karena penyempitan pembuluh darah masih sedikit saja.
Hal yang diungkapkan pak Jumarto bahwa vertigo didiagno sa oleh dokter THT karena Sindroma Meinere dan minum obat steroid gula jadi tinggi.setelah berobat ke Singapore karena supply oksigen kurang ke otak sehingga mudah timbul vertiga.steroid distop seminggu gula normal.dan tak.ada vertigo lagi.cuma lifestyle dirobah

3. KEUANGAN
Masalah keuangan itu relatif.sehat itu kaya maka jadi jangan kita sakit,tergantung pada fasilitas.vip a kelas biasa serta obat paten or generik Hal yang dicerita pak Ferry pada saya adalah bshwa sewaktu dia sakit carpall tunner sindroma di Jakarta membutukan uang sekitar300 juta plus minus tapi dia lari ke Gleneangles Singapore hanya dibawah 200 juta dan cukup tinggal 1 malam di rumah sakit,begitu yang dituturkan oleh Bu Salim yang pasang ring sebiji Rp. 80 juta memerlukan 3 biji sebesar Rp. 210 juta diluar opname 7 hari rumah sakit.
Langsung lari ke Penang hanya opname 1 malam biaya tak sampai Rp.100juta bisa kuliner lagi

4. SESUATU YANG DIBESAR BESARKAN
Orang bisulan di indo disuruh rawat inap dan diinfus kadang seminggu pulang , di LN langsung ketemu dokter boleh pulang hanya minuman, Temanku pasang Kateter atau ring jantung kalau di Indonesia suruh nginap seminggu atau lebih, diluar negeri pagi kerjakan kateter atau pasang ring sore hari boleh pulang biaya sekitar Rp.18 juta di Indo hampir 50 juta

5. ALAT PENUNJANG DIAGN9STIK
Seperti halnya diceritakan oleh Pak Robby saat di hari minggu terkena Stroke masuk ke rumah sakit swasta di Surabaya minta Cito Scan otak dengam biaya extra 30% dari biasanya tapi hasil baru keluar di hari senen sore bukan cito minggu sore, lalu waktu dia ke Pathway Laboratory di Singapore foto CT Scan tulang belakang waktu itu pasien membludak dan mendapat no antrian pukul 14,00 sore masuk ke mesin ,hasil foto Scan selesai pukul 17.00
dengan pembacaan klar tak perlu minta cito tambah biaya. Cerita waktu Pak nyoman mengebu ngebu bahwa sewaktu dia lemas di hari ninggu ke sebuah RS Swasta di Surabaya bahwa dia diminta dokter saraf MRI otak harus bayar eks pres fee ekstra 35% di Indonesia untuk MRI otak ternyata hasil baru klar besok sorenya. Di Singapore Dia diminta MRI tulang punggung hanya 2 jam hasil selesai tanpa membayar uang ekstra lagi dengan 14 buah film.

6. WAKTU VISIT
Kalau di Indonesia kita menunggu dokter visit tak kunjung waktu yang pasti, kadang pagi, bisa datang sore atau malam dan sering kita menunggu seharian untuk bicara langsung tentang penyakit ayah kita tunggu sampai pulang rumah dokter baru nongol. Aduh mak ! sedangkan di LN pukul 14.00 udah selesai visit kecuali ada hal lain.Pernah saya bawa berobat ayah kami ke dokter jantung di salah satu RS Swasta Surabaya waktu konsultasi dokter di pukul 11,00-14.00 kami mulai tunggu dari pukul 10,00 ambil nomor antrian tapi dokter sering datang diatas pukul 14,00 pasien dibiarkan tunggu lama.Pasien semua orang kecewa berat sampai ada seorang direktur Pertamina ngamuk ngamuk besar katanya lebih baik berobat ke Penang bisa Kuliner dan jalan jalan.

7. OBAT SEGUDANG
Masalah obat yang dimakan saat kita nginap di rumah sakit bisa diatas 20 macam dari 3 dokter yang rawat kita dokter Diabetes 6 macam. Dokter Hipertensi & Dokter Jantung bisa 8 macam dan Dokter Ginjal bisa 5 macam dan kadang dokter Diabetes udah beri lipitor oleh dokter jantung kasih crestor dan dokter ginjal kasih atrovastatin 20mg yang notabene ke 3 macam obat sama fungsinya kalau di LN ada obat yang sama selalu satu macam,obat melalui satu pintu dokter bukan seperti indo 3 dokter dan obatnya macam macam.

8. MENGAMBIL ALIH
Di indo sering terjadi hal demikian misalnya pasien Herman dirawat oleh dr. Agus Prayitno sebelahnya Harry dirawat oleh Prof Aziz, oleh Prof Aziz bilang sama Px Herman bahwa Dr. Agus adalah murid Prof Aziz,besoknya px Herman berpindah tangan ke Prof Aziz,olala……

9. TARGET FARMASI
Dokter Indonesia kadang sudah ada ikatan dengan farmasi maka sering diresepnya ada 2-3 Macam obat dari satu jenis pabrik farmasi dan kadang susah dicari obat dan harus ditembus ke Apotek tertentu baru ada dengan kode tulisan tertentu pula.kata Bu Aminah

10. DOKTER KONSULTAN SEGEROBAK
Untuk pasien di Indonesia rata rata berobat di konsul ke 3-4:orang dokter dalam sesuatu penyakit dan seolah olah dibuat team kecil khusus menangani sebagai contoh seorang Sakit Diabetes yang dikonsul ke dokter jantung,dokter saraf dokter ginjal bahkan Dokter lambung pada hal cukup saja dengan Dokter Jantung merawatnya,semakin banyak dokter merawat pasien biaya semakin ti ggi dan obat semakin banyak.

11. TIDAK ADA PERBEDAAN STATUS
Pengobatan di Indonesia biasanya disesuaikan karena ada BPJS dan Umum, kalau BPJS sering sekali dikasih obat asal asalan dan kurang di perhatikan sedangan di luar semua sama tidak ada perbedaan status

12. WISATA KESEHATAH
Orang suka berobat LN disamping berobat bisa melancong dan shopping belanja barang keperluan di Indonesia tak ada,sambil refreshing otak dan kuliner.

Demikian sekilas info tentang sepak terjang dokter dan pasien yang dirawat di Indonesia yang mempunyai ciri khas penuh warna dibandingkan berobat ke LN.
Sekilas info, semoga membantu buka wawasan, terimakasih
RobertoNews 1785 《 11.4.24 (08.33)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait