Penulis :
Vina Manggarasari
noorlintang01@gmail.com
Pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia telah mengakibatkan berbagai permasalahan di segala aspek kehidupan, begitu pula di Negara kita. Salah satu aspek yang tedampak pandemi Covid-19 ini adalah aspek pendidikan.
Agar peserta didik tetap dapat melakukan kegiatan pembelajaran, pemerintah kemudian mengambil kebijakan dengan mengalihkan kegiatan pembelajaran dari pembelajaran tatap muka (luring) menjadi pembelajaran secara online (daring). Peralihan kegiatan pembelajaran ini tentu saja membuat masyarakat terutama di daerah pedesaan serta peserta didik usia sekolah dasar mengalami berbagai kendala dalam mengikuti kegiatan.
Kendala yang terjadi di masyarakat diantaranya adalah keterbatasan sarana dan prasarana (HP/laptop, kuota internet, serta jaringan internet yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran daring. Keterbatasan sarana dan prasarana ini tidak lepas dari tingkat ekonomi masyarakat yang tidak merata di daerah tersebut. Banyak peserta didik yang sudah bisa mengakses kegiatan pembelajaran daring, akan tetapi tidak sedikit pula peserta didik yang belum bisa mengakses kegiatan tersebut.
Selain keterbatasan sarana dan prasarana, tingkat pendidikan orang tua peserta didik yang relative rendah juga menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara daring. Karena tingkat pendidikan orang tua peserta didik yang rendah mengakibatkan orang tua tidak mampu mendampingi peserta didik dalam belajar sehingga pada capaian hasil belajar peserta didik menjadi rendah.
Kesibukan orang tua dalam mencari nafkah juga dapat menjadi kendala pembelajaran secara daring. Tuntutan ekonomi dalam keluarga memaksa orang tua peserta didik untuk lebih giat dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehingga ketika peserta didik membutuhkan bimbingan dalam belajar orang tua tidak berkonsentrasi pada peserta didik.
Kendala dalam pembelajaran daring tidak hanya berasal dari peserta didik dan orang tuanya saja, tetapi juga berasal dari guru. Guru yang selama ini berada di zona nyaman karena pembelajaran secara tatap muka mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan kegiatan pembelajaran secara daring. Pada masa sekarang ini, guru dituntut untuk dapat berkreasi mengembangkan potensi yang dimilikinya agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Kreatifitas guru dalam kegiatan pembelajaran daring sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam penguasaan IT. Selama pembelajaran tatap muka, guru belum memanfaatkan IT secara maksimal dalam pembelajaran sehingga ketika pembelajaran yang dilakukan secara daring banyak guru belum begitu mahir menggunakan IT. Selain itu kendala jaringan juga menjadi kendala dalam melakukan pembelajaran.
Berdasarkan kendala yang terjadi di lapangan dapat diberikan beberapa alternatif solusi guna meminimalisir kejadian peserta didik tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran daring. Salah satunya dengan menggabungkan peserta didik yang tidak memiliki fasilitas dengan peserta didik yang memiliki fasilitas lengkap sehingga semua peserta didik dapat mengakses kegiatan pembelajaran. Sementara kendala yang terjadi pada guru dapat diberikan alternative solusi dengan cara mengadakan pelatihan penggunaan media belajar online agar ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak terjadi kendala yang mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Pembelajaran secara daring ini memang menjadi tantangan bagi kita semua, tidak hanya tantangan untuk guru saja tetap iuga tantangan bagi orang tua serta peserta didik dalam upaya mendapatkan ilmu pengetahuan. Kita semua berharap semoga pandemik ini segera berakhir agar peserta didik dapat melakukan kegiatan secara normal. Tetaplah berkarya, tetap semangat dan tetap terapkan Prokes.