KKN- T UMSIDA, Menyiapkan Diri Dalam Membantu Ketahanan Pangan Keluarga di Kondisi Pandemi

  • Whatsapp

Saya Nico Ardiawan Putra salah satu mahasiswa jurusan Teknologi Pangan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) semester 7, terdapat kegiatan wajib mahasiswa yaitu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

KKN merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Adanya KKN ini merupakan sebuah momen yang tepat untuk saya sebagai mahasiswa, khususnya dalam bidang keilmuan teknologi pangan, untuk mengabdikan segala yang saya miliki berupa teori maupun ilmu tentang teknologi pangan pada masyarakat di sekitar saya, dalam hal ini saya harus menyesuaikan kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Namun di masa pandemi seperti ini tidak memungkinkan melaksanakan KKN seperti yang sebelumnya pernah terlaksana. Tetapi pandemi bukan halangan untuk tetap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) pun turut aktif dalam menyelenggarakan program KKN ini.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melakukan kegiatan KKN pada sejumlah desa yang ada di Sidoarjo dan sekitarnya. Namun tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana dalam KKN tahun ini bertepatan dengan pandemi Covid-19, maka KKN ini diberi nama KKN-T UMSIDA atau Kuliah Kerja Nyata Tangguh yang merupakan trobosan baru yang sebelumnya tidak terfikirkan, dari sini saya melihat KKN-T ini mempunyai design sangat fleksibel, ringan dan aman bagi seluruh orang yang terlibat dalam pelaksanaannya. Mulai dari program kerja yang telah disediakan dengan menyesuaikan kondisi pandemi, tidak adanya basis mitra dengan desa, aturan-aturan mengenai pembatasan untuk berkumpul dan mengumpulkan massa, dilaksanakan secara individu, adanya protokoler pelaksanaan kegiatan, fleksibilitas dalam pengurusan administrasi, dan lain lain.
Kegiatan KKN-T ini dilaksanaan pada durasi waktu selama 3 bulan (setiap Sabtu dan Minggu) dimulai pada bulan Agustus hingga Oktober 2020. Dalam KKN-T ini terdapat 5 program kerja unggulan yang menjadi pilihan dalam pelaksanaan oleh mahasiswa nantinya. Salah satu program kerja yang saya pilih dari KKN-T ini adalah pendampingan swasembada pangan dan pengelolaan sampah mandiri di lingkup rumah tangga.
Pelaksanaan dimulai dari pendaftaran KKN kemudian nantinya masing-masing mahasiswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang mana tiap kelompoknya akan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kemudian mulai mengidentifikasi permasalahan masyarakat, pengumpulan program kerja, pelepasan KKN hingga pelaksanaan KKN.
Kelompok kami memilih dan melaksanakan tiga program kerja unggulan, antara lain pendampingan pendidikan, pendampingan UMKM dan pendampingan swasembada pangan dan pengelolaan sampah rumah tangga. Diantara ketiga program kerja unggulan tersebut saya melaksanakan program kerja tentang pendampingan swasembada pangan dan pengelolaan sampah rumah tangga. Lokasi KKN-T saya di Desa Sumbersuko, RT 06 RW 11, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, di bawah bimbingan Bapak Hendra Sukmana, S.AP., M.KP. Selaku dosen pembimbing lapangan.
Di program kerja ini saya melakukan sosialisasi dan pendampingan tentang pemanfaatan lahan kosong untuk usaha tani budidaya hidroponik. Program ini dilakukan untuk membantu ketahanan pangan dalam skala rumah tangga. Selain itu warga dapat tetap produktif dan memanfaatkan penggunaan lahan yang sempit selama masa pandemi. Di mana penerapan hidroponik sendiri mempunyai banyak manfaat diantaranya : hasil dan kualitas tanaman lebih tinggi, lebih terbebas dari hama dan penyakit, penggunaan air dan pupuk lebih hemat, dapat untuk mengatasi masalah tanah, dan dapat untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan.
Pembuatan hidroponik menggunakan tanaman sayur-sayuran seperti kangkung dan sawi ini sangat cocok untuk wilayah RT 06/11 Desa Sumbersuko ini yang sebagian besar warganya hanya mempunyai lahan yang sempit. Hidroponik yang merupakan teknologi budidaya pertanian dengan memakai (memanfaatkan) air tanpa media tanah dan menekankan penumbuhan kebutuhan nutrisi untuk tanaman sayur ini sangat praktis dan sederhana. Di masa pandemi ini untuk memenuhi kebutuhan sayuran yang merupakan salah satu bahan konsumsi setiap hari dan mengingat kekebalan tubuh yang harus tetap dijaga. Maka dari itu, saya mendampingi warga untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumahnya agar dijadikan lahan untuk budidaya hidroponik. Program ini diwujudkan sebagai salah satu langkah untuk memacu warga agar lebih kreatif dan tetap produktif walaupun sedang di rumah saja. Selain itu, dengan membudidayakan tanaman hidroponik ini, tentu diharapkan akan tercipta kemandirian masyarakat dalam ketahanan pangan dan juga dapat menjadi usaha sampingan bagi masyarakat desa nantinya. Selama berlangsungnya kegiatan, mahasiswa pun tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan mencuci tangan.
Selain program kerja tersebut saya juga melakukan sosialisasi tentang penyimpanan bahan pangan di mana tujuannya yaitu untuk memberi wawasan dan pengetahuan mengenai tata cara penyimpanan bahan pangan yang benar dan tepat, di mana setiap bahan pangan memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda, sehingga dengan itu bahan pangan tidak mudah rusak dan dapat bertahan lama, dan yang terakhir saya melakukan sosialisasi tentang pengelolahan sampah rumah tangga yang mana tujuannya juga untuk memberi wawasan dan pengetahuan warga agar mereka lebih peduli dan tahu tentang cara pengelolaan sampah yang tepat dan benar agar nantinya tidak mencemari lingkungan serta memberikan pengetahuan dan arahan terhadap warga akan sampah-sampah yang dapat didaur ulang, baik untuk dimanfaatkan sebagai kerajinan ataupun sesuatu lain yang lebih bermanfaat dan bernilai jual.
Dalam kegiatan KKN-T ini masyarakat memberikan respon dengan baik, yang mana masyarakat menyambut program yang dijalankan. Masyarakat cukup antusias namun terkadang masyarakat suka lupa dalam menerapkan potokol kesehatan yaitu tidak menggunakan masker dan harus diingatkan penggunaan masker dan menjaga jarak. Selain itu, kebiasaan mencuci tangan setelah keluar dari rumah atau setelah aktifitas berkebun, ke sawah, mengurus hewan ternak, sebelum makan, setelah bersin atau batuk.
Kegiatan tersebut juga sangat didukung oleh tokoh masyarakat setempat karena diniliai bisa mengedukasi dan melatih kreatifitas masyarakat selama masa pandemi Covid-19. “Saya sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat dan harapan saya ke depannya semoga kita bisa melalui permasalahan sekarang yaitu Covid-19,” ungkap pemuda karang taruna desa setempat.
Penulis : Nico Ardiawan Putra ( Prodi Teknologi Pangan – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait