KUPANG, beritalima.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI telah menetapkan lokasi pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) di pulau – pulau kecil dan kawasan perbatasan.
Ini sesuai keputusan Menteri (Kepmen) No. 15 Tahun 2016 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau – Pulau kecil dan kawasan perbatasan yang telah ditetapkan pada 27 Desember 2016.
Sebagaimana dikutip dari news.kkp.go.id, Dalam Kepmen tersebut, telah ditetapkan 20 lokasi pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulau – pulau kecil dan kawasan perbatasan.
Dari 20 lokasi yang ditetapkan lokasi pembangunan SKPT, diantaranya dua lokasi di Nusa Tenggara Timur yaitu Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Rote Ndao.
Terkait program tersebut, Bupati Sumba Timur, Gidion Mbiliyora yang dihubungi wartawan media di Kupang, Kamis (10/8) mengatakan, pemerintah dan masyarakat Sumba Timur menyambut baik kehadiran program pemerintah pusat itu, dimana Sumba Timur adalah salah satu daerah dari 20 lokasi di Indonesia yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan sentra kelautan dan perikanan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Menurutnya, tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan juga sudah turun ke Sumba Tumur untuk mensurvei lokasi itu.
” Master plan sudah ada. Kita sudah siapkan lahan di Manubara untuk dibangun fasilitas, diantaranya renovasi dermaga, sarana air bersih, sarana pengolahan ikan, sarana penangkapan ikan, budidaya rumput laut,” kata Bupati dua periode ini menambahkan.
Dengan adanya pembangunan SKPT ini, kata Mbiliyora, diharapkan juga ada ada bantuan kapal tangkap ikan untuk nelayan sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan di daerah itu.
Kadis Kelautan dan Perikanan Rote Ndao, Jermias kotta yang ditemui di Kupang, Rabu (9/8) mengatakan, terkait lokasi pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu ini, Pemda Rote Ndao masih menunggu review master plannya.
” Tanggal 27 Juli 2017 lalu, tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah turun ke Rote untuk presentasikan master plan. Hasil review master plannya itu, kita masih menunggu,” kata Jermias. (L. Ng. Mbuhang)