Kodim 0707/Wsb dan Polres Wonosobo Gelar Simulasi Unjuk Rasa Ketidakpuasan Hasil Pemilu

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com – Sekelompok orang berkumpul melakukan unjuk rasa di depan pendopo Kabupaten Wonosobo bahkan melakukan pelemparan berbagai benda kepada Pasukan Huru Hara (PHH). Untuk menghalaunya pun dikerahkan water canon.

Aksi ini merupakan simulasi antisipasi unjuk rasa ketidak puasan terhadap hasil penghitungan suara oleh KPU di Pemilu 2019, Sabtu (9/2) yang dilakukan antara TNI, Polri dan Satpol PP.

Bacaan Lainnya

Diungkapkan Pasi Ops Kapten Czi Sarwiyono, kegiatan ini bertujuan melatih kesiapan TNI dan Polri dalam menghadapi pemilu dan mensukseskan penyelenggaraaan pesta demokrasi yaitu pemilihan Presiden, Wakil Presiden serta pemilihan anggota Legislatif pada April 2019 mendatang.

“Salah satu kontestan pemilu legislatif mengerahkan masa pendukungnya untuk mengadakan unjuk rasa memprotes hasil penghitungan suara tersebut, mereka menuntut untuk diadakan penghitungan ulang. Pada simulasi ini diperankan oleh personel TNI dan Polri.” Ujarnya

Dalam simulasinya pihak aparat kepolisian berusaha untuk bernegosiasi dengan perwakilan pengunjuk rasa namun negosiasi tersebut tidak berhasil akhirnya masa pengunjuk rasa makin bertambah dan tidak terkontrol. Terjadi saling dorong mendorong pun terjadi antara pengunjuk rasa dengan pasukan PHH.

Pada puncaknya massa melakukan pelemparan dengan berbagai benda terhadap pasukan PHH.

“Massa baru mundur dan dapat dikendalikan setelah kendaraan water cannon dikerahkan hingga akhirnya mereka membubarkan diri.” Tambah Sarwiyono.

Sementara Dandim 0707 Wonosobo mengatakan latihan ini merupakan aplikasi dari kegiatan latihan dril tekhnik dan taktis yang sebelumnya dilaksanakan di Makodim.

“Saya berharap melalui latihan ini, seluruh anggota dapat memahami tiap tahapan yang akan dilakukannya apabila terjadi seperti yang kita latihkan pada hari ini.” jelas Letkol Czi Fauzan Fadli.

Dikatakannya bila terjadi unjuk rasa yang sebenarnya TNI akan bergerak apabila ada permintaan dari kepolisian. Selama masih bisa tertangani maka TNI tidak turun ikut mengatasinya.

“Ini sebagai wujud keseriusan dan kekompakan semua komponen bangsa.” Terang Fauzan.

Pada kesempatan tersebut, Kapolres Wonosobo mengucapkan terima kasih kepada Kodim yang telah menyelenggarakan simulasi penanganan unjuk rasa. Ini mengingatkan Kepolisian untuk lebih peka lagi, karena seharusnya yang menyelenggarakannya adalah kepolisian.

“Tidak masalah sebab hal ini menunjukan adanya sinergitas yang baik antara TNI dan Polri yang saling mendukung.” Pungkas Abdul Waras. (Budi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *