SITUBONDO,Beritalima.com – Penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kementrian Kesehatan yang disebabkan oleh penyakit difteri, cukup mengagetkan
bagi warga indonesia. terlebih berdasarkan data depkes.go.id hingga November 2017, dilaporkan terjadi di 20 Provinsi dengan 591 kasus, 32 diantaranya meninggal.
Tak ingin kecolongan dengan penyebaran virus tersebut Kodim 0823/Situbondo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo melaksanakan tindakan cepat Outbreak Response Immunization (ORI) atau Imunisasi dalam bentuk pemberian Vaksin Difteri di jajaran Kodim 0823 Situbondo diikuti oleh 150 peserta terdiri dari Personil TNI, Persit dan PNS, bertempat di Makodim 0823 Situbondo.
“Virus Difteri bisa menyerang siapa saja termasuk terhadap personil TNI, untuk itu pencegahan tentu leboh baik dari pada pengobatan,” Singkat Dandim 0823 Letkol Inf. Ashari,S.pd yang meminta juga untuk di vaksin.
Dijelaskan oleh Riris A Md Keb selaku perwakilan Dinkes Kabupaten Situbondo, Difteri adalah penyakit pada selaput lendir hidung dan tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Penyakit ini ditandai dengan gejala demam, terdapat selaput putih di tenggorokan, sakit saat menelan, dan terkadang disertai sesak napas, serta gejala lainnya seperti pembesaran kelenjar getah bening serta sangat mudah menular.
“Pemberian Vaksin Difteri sangat bermanfaat untuk tubuh kita guna mencegah tumbuh kembangnya bibit kanker dalam tubuh. di Situbondo kasus Difteri telah banyak ditemukan bahkan sampai ada yang meninggal dunia. tapi Situbondo juga berhasil secara Nasional dalam pencegahan Difteri,”Tandasnya.
(Joe).