Kondisi Eropa yang berubah sekularistik

  • Whatsapp
Wibisono saat di Eropa

Oleh : Wibisono

Di berbagai penjuru Eropa , ada fenomena menarik yang terjadi di mana gereja-gereja yang tidak lagi digunakan untuk ibadah diubah menjadi tempat wisata seperti hotel mewah dan cafe /bar.

Eropa, yang mempertahankan Kekristenan selama hampir dua milenium, keberadaan gereja, biara, dan kapel yang kosong semakin terbengkalai karena menyusutnya keyakinan dan kehadiran jemaat selama setengah abad terakhir.

Saya tiga bulan keliling eropa tahun lalu (2023) mencoba membuktikan fenomena ini, dan memang berubah, Ini adalah fenonema yang terlihat di sebagian besar jantung Kristen Eropa dari Belanda, Jerman, belgia hingga Italia dan banyak negara di antaranya.

Fenomena ini benar-benar menonjol di Flanders, Belgia utara, yang memiliki beberapa katedral terbesar di benua itu dan karya seni terbaik untuk mengisinya.

Sebuah studi tahun 2018 dari kelompok riset PEW menunjukkan, di Belgia, bahwa dari 83% yang mengaku dibesarkan sebagai orang Kristen, hanya 55% yang menganggap diri mereka demikian. Hanya 10% orang Belgia yang masih menghadiri gereja secara teratur.

DiBelanda juga sama, banyak gereja sudah berubah fungsi menjadi tempat hiburan bahkan ada yang berubah jadi tempat ibadah umat Buddha.

Rata-rata, setiap satu dari 300 kota di Flanders memiliki sekitar enam gereja. Beberapa merusak pemandangan di pusat kota, pemeliharaannya terus-menerus menguras keuangan.

Kini perlu dilakukan sesuatu terhadap bangunan-bangunan yang terbengkalai itu dan merubah fungsinya agar bisa digunakan kembali. Salah satunya adalah merubahnya menjadi hotel, fenomena apakah ini?, banyak orang eropa yang bergeser menjadi sekularisme.

Penulis: Pengamat militer dan pecinta budaya

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait