Koordinator FPMS “Skandal PT. WUS Akan Kami Kawal Hingga Tuntas”

  • Whatsapp
Koordinator FPMS Bambang Supratman bersama Kejati Jatim usai Audiensi terkait dugaan Skandal Korupsi PT. WUS BUMD Sumenep

SUMENEP, beritaLima – Skandal korupsi BUMD yang melibatkan beberapa petinggi pemkab Sumenep akhirnya terkuak juga. mantan Dirut PT. WUS ( Wira Usaha Sumekar ), Sitrul Arsyih dtahan Kejati Jawa Timur.

Saya atas nama Front Pejuang Masyarakat Sumenep ( FPMS ) yang mangawal persoalan ini mendesak Kejati agar kasus tersebut diusut hingga tuntas. “Bukan Cuma Sitrul yang ditangkap tapi semua pihak yang terlibat harus di tangkap tanpa pandang bulu,“ tegas bambang, pada Sabtu (14/10/2017).

Bambang meyakini ada sejumlah pejabat di Sumenep yang terlibat. “Ada pejabat penting yang terlibat dalam skandal BUMD PT. WUS yang sampai saat ini masih bebas , kami akan terus melakukan pantauan sejauh mana persoalan ini bergulir, karena menurut saya, PT.WUS hanya dijadikan sapi perah oleh para oknum pejabat untuk kepentingan dirinya sendiri,” paparnya.

Sementara itu Kajati Jatim, Maruli Hutagalung berjanji akan mengusut masalh ini hingga tuntas.”Dengan kerugian negara yang mencapai Rp. 3.495 Milyar tersangka mantan Dirut PT. WUS untuk sementara waktu saya tangkap, hal ini untuk memudahkan kami dalam penyedikan. Siapa saja yang terlibat dan akan dijadikan tersangka masih kami dalami dan tak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru yang akan kami tangkap dan diperikasa,” ujarnya.

Untuk diketahui, Kasus ini bermula dari penggeledahan yang dilakukan Kejari Sumenep di kantor PT WUS pada Februari lalu. Penggeledahan selama hampir 11 jam itu dipimpin Kepala Kejari Sumenep, Bambang Sutrisna. Penggeledahan itu juga dikawal ketat aparat kepolisian dari Polres Sumenep dengan bersenjata lengkap.

Dari hasil penggeledahan, sejumlah barang bukti disita petugas. Antara lain 3 unit CPU dan beberapa berkas.

Penggeledahan dilakukan setelah korps adhiyaksa itu menerima laporan masyarakat terkait adanya dugaan penyimpangan pengelolaan keuangan daerah yang berasal dari beberapa usaha yang dikelola PT WUS. Antara lain, bengkel mobil, SPBU dan dana PI dari beberapa perusahaan migas yang ada di Kabupaten Sumenep.

Dugaan penyimpangan tersebut sudah lama dilaporkan masyarakat lantaran PT WUS selalu merugi. Sehingga muncul dugaan ada pengelolaan yang salah di tubuh perusahaan.

(An)

 

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *