SURABAYA, Beritalima.com |Iringan lagu kebangsaan Indonesia Raya mengawali upacara pelantikan wakil dekan dan wakil direktur di lingkungan Universitas Airlangga pada Jum’at (16/10/2020) di Airlangga Convention Center Kampus C UNAIR. Sebanyak 48 pejabat terdiri dari wakil dekan 14 fakultas, Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana, dan Wakil Dekan Sekolah Teknologi Maju dan Multidisiplin, dilantik dan diambil sumpah oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., M.T., Ak., CMA.
Dalam sambutannya, Prof. Nasih menyampaikan bahwa pelantikan merupakan tahapan penting untuk para pejabat dalam menuju penuntasan amanah hingga tahun 2025. Ia berharap, para wakil dekan dan wakil direktur dapat menjalankan amanah dengan baik serta membawa kemakmuran untuk masyarakat.
“Saat ini UNAIR berada di peringkat 521 dunia. Kita diamanahi Kemdikbud untuk masuk jajaran 500 terbaik dunia. Tugas para wakil dekan ini nantinya untuk membantu dekan mengantarakan UNAIR menuju 500 dunia,” ungkapnya.
Dalam kondisi pandemi, sambung Prof. Nasih, kampus membutuhkan inovasi mutakhir guna menyongsong proses pembelajaran efisien. Selain itu, saat ini UNAIR juga menuju Smart University, oleh karena itu kerja sama dan kesadaran semua belah pihak menjadi hal prioritas.
Kendati demikian, tugas berat dan tantangan yang membentang harus dapat diselesaikan demi tercapainya kampus yang Excellence with Morallity. Selain itu, juga dibutuhkan upgrade fasilitas dalam mengangkat dan berlari mengejar hikmat untuk membawa UNAIR menuju perguruan tinggi pelopor inovasi.Prof. Nasih menekankan bahwa dibutuhkan kerja keras, energi, dan pemaksimalkan SDM untuk menuntaskan segala tantangan.
Lebih lanjut, kolaborasi riset potensial untuk kepentingan umat juga harus digalakkan supaya membawa manfaat keberlanjutan.
“Lima tahun ke depan dengan riset dan inovasi mutakhir, UNAIR akan mampu menjadi Smart University. Pandemi ini kesempatan kita untuk mengembangkan dan merealisasikan ide-ide luar biasa,” tandas Prof. Nasih.
Ia juga menyoroti bahwa fleksibilitas dan sustainability pembelajaran daring harus di-upgrade. Hal ini mengingat relevansi fleksibilatas dan sustainability merupakan kunci utuk mendorong UNAIR menuju Smart University.
“Ke depan kita akan meminimalisir penggunaan bahan yang mengakibatkan penumpukan sampah dan mendukung terwujudnya green campus,” tegasnya.
“Kita harus mendorong riset untuk mengatasi permasalahan yang ada, juga dalam bentuk kontribusi, baik dalam keilmuan maupun problem solving, serta menyongsong kemuliaan umat manusia,” imbuhnya.
Selain itu, juga diperlukan redesain kurikulum untuk meningkatkan standar pendidikan. Tak lupa juga memberikan ruang bagi mahasiswa yang ingin menjadi ilmuan, peneliti, pegawai, wirausahawan. Selama positif akan senantiasa didukung supaya menjadi lulusan yang relevan dengan keadaan zaman.Pada akhir, Prof. Nasih menekankan agar prestasi yang telah dicapai dapat dilanjutkan dan tingkatkan, ia juga berharap agar kontribusi intelektualitas dapat menjadi amal jariyah dan amal kebaikan untuk umat manusia. (yul)