MADIUN, beritalima.com- Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun (Lasdaun), Jawa Timur, selalu mendukung kebijakan dan program yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Terutama program “Back to Basic”. Dimana setiap warga binaan Lapas membutuhkan asemen. Untuk dapat memberikan program pembinaan yang cocok dengan latar belakang setiap WBP.
Untuk diketahui, asesmen merupakan upaya yang dilakukan Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dalam mendapatkan informasi latar belakang setiap WBP melalui proses wawancara lebih dalam.
Kalapas Pemuda Kelas IIA Madiun, Ardian Nova, menjelaskan, Lasdaun telah menerima pindahan WBP sebanyak 90 orang. Dengan rincian, 30 WBP dari Lapas Kelas I Malang dan 60 WBP dari Rutan Kelas I Surabaya. Sehingga membutuhkan asesmen resiko untuk memberikan program pembinaan yang cocok untuk masing-masing WBP.
“Saya berterimakasih dan mengapresiasi kepada Kabapas dan jajaran. Terimakasih atas fast responnya. Kami bersurat, dan langsung ditindaklanjuti. Ini bagian sinergi Lapas dan Bapas untuk mendukung program back to basic yang dicanangkan Dirjenpas,” tutur Ardian, saat meninjau pelaksanaan Asesmen di BLK Lasdaun, Kamis 11 November 2021.
Sementara itu, Kabapas Madiun, Roni Darmawan, menyebutkan, dari kantornya menerjunkan 20 PK untuk asesmen resiko dan asesmen crimino genic. Nantinya, hasil asesmen akan menjadi acuan untuk penanggulangan tindak pidana yang dilakukan masing-masing WBP.
“Membutuhkan ketelitian dan kelihaian ketika si PK dalam menggali data. Sama seperti penyidik, nanti ketahuan. Karena ini vital,” ungkap Roni.
Pantauan tim Humas Lasdaun di lokasi, kegiatan tersebut berjalan tertib. Terlihat setiap WBP menjawab pertanyaan dari PK dengan jujur. Sehingga petugas Lapas akan memberikan pola pembinaan dan keperluan khusus terkait riwayat medis yang diderita. (Sumber Humas Lasdaun/editor Dibyo).