beritalima.com – Hari Pers Nasional (HPN) 2018 resmi dilaunching di Auditorium TVRI Jakarta, Minggu malam (10/9). HPN 2018 akan dipusatkan di Kota Padang, Sumatera Barat pada 9 Februari tahun depan.
Launching HPN 2018 dengan balutan nuansa budaya Minang disiarkan secara live di TVRI. Dalam acara itu hadir, Ketua Umum PWI Pusat Margiono, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Sekretaris Kementerian Pariwisata, Kementerian Kominfo, dan berbagai organisasi pers seperti PWI, Forum Pemred, PRSSNI, SPS, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan beberapa konstituen Dewan Pers.
Ketua Umum PWI Pusat sekaligus penanggungjawab HPN 2018, Margiono mengatakan bahwa HPN bukan sebagai ajang hura-hura para insan pers, namun justru sebagai hari kebangkitan pers yang dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan demokrasi di Indonesia, selain juga berdampak bagi promosi dan pembangunan daerah tuan rumah penyelenggara.
“Kami mempunyai tolok ukur yang jelas bagi setiap daerah yang ditunjuk sebagai tuan rumah HPN, biasanya akan terlihat dalam dua atau tiga tahun pasca penyelenggaraan, jika dalam masa itu tidak ada perkembangan pembangunan di daerah tersebut, kemungkinan akan kami tunjuk lagi menjadi tuan rumah,” imbuhnya.
Sedangkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno berterimakasih atas kepercayaan insan pers atas penunjukan Sumbar sebagai tuan rumah HPN 2018, dan berharap kegiatan HPN akan berdampak positif bagi promosi pembangunan dan destinasi pariwisata di Sumbar.
“Pada HPN nanti dipastikan akan dihadiri ratusan bahkan ribuan wartawan baik lokal, nasional maupun mancanegara. Para wartawan yang hadir ke daerah kami tentu akan menulis banyak hal tentang Sumatera Barat. Dan sudah bisa dipastikan Sumatera Barat akan menggemparkan dunia,” tegasnya.
“Berbagai potensi pariwisata dan budaya yang ada di Sumatera Barat sudah diakui dunia, baik kulinernya, pariwisatanya maupun budayanya,” tambah Irwan.
Sementara itu Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara berharap pelaksanaan HPN 2018 berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Sumbar, serta mendukung program Kementerian Pariwisata berupa penyediaan 30 ribu homestay pada 2018.
“Kalau membangun hotel itu butuh waktu lama, tapi untuk penyediaan homestay cukup efektif dan efesien, apalagi dengan melibatkan masyarakat, sehingga dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat juga,” ujarnya.
Menurut Ukus Kuswara program Homestay Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata bakal menjadi portofolio industri baru dalam pengembangan amenitas pariwisata di Indonesia.
“Mimpi kita kedepan Indonesia akan menjadi negara dengan homestay terbesar, terbanyak dan terbaik dunia, dan kegiatan HPN kita anggap sebagai moment penting, agar para wartawan ikut mempromisikan pariwisata di Indonesia kepada dunia khususnya di Sumbar,” tambahnya.