Lily Yunita Ditangkap Tim Tabur Kejari Surabaya di Apartemen Surabaya Barat, Usai Berpindah-Pindah

  • Whatsapp

SURABAYA – beritalima.com, Lily Yunita, terpidana kasus penipuan Rp 42 miliar dengan modus investasi pembebasan lahan 9,8 hektar di Kelurahan Osowilangun, Kecamatan Tandes, Surabaya ditangkap setelah jadi buron.

Kajari Surabaya Joko Budi Darmawan melalui Kasi Intel dan Kasi Pidim Putu Arya Wibisana, SH., dan Ali Prakosa, SH., MH. Kasi Pidum dalam pers rilisnya mengatakan Lily Yunita ditangkap Tim Tangkap Buronan (Tabur) di sebuah apartemen kawasan Surabaya Barat sekira pukul 09.00 WIB.

“Terpidana yang merupakan DPO Kejari Surabaya sejak Februari Tim Tabur sempat mengalami kesulitan karena terpidana sering berpindah-pindah tempat mulai Surabaya, Jakarta dan Samarinda. Namun keberadaan terpidana di Surabaya telah terlacak sejak 1 minggu terakhir,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/6/2023).

Saat ini terpidana Lily Yunita telah dilaksanakan eksekusi ke Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong Sidoarjo sesuai putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 5909 K/Pid.Sus/2022 tanggal 8 November 2022 dengan amar putusan pada pokoknya bahwa terpidana terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan penipuan dan pencucian uang dan menjatuhkan pidana penjara selama 6 tahun dan pidana denda Rp. 1.000.000.000 subsider 6 bulan kurungan.

Lily Yunita yang dijuluki ratu tipu ini merupakan terdakwa kasus penipuan. Kasasi yang diajukan Jaksa dikabulkan Mahkamah Agung (MA). Lembaga pengadil yang ada di Jakarta ini membatalkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya nomor 1213/Pid.B/2021/PN SBY tertanggal 2 Februari 2022 lalu.

Dalam putusan MA disebutkan jika vonis bebas yang dijatuhkan Lily Yunita dianulir dengan menjatuhkan pidana penjara selama enam tahun. Adapun majelis hakim yang memutus kasasi tersebut adalah Dr Salman Luthan, Hakim Agung, dan Soesilo.

Sementara dalam Sipp PN Surabaya tertuang putusan “Mengabulkan permohonan kasasi dari pemohon kasasi/penuntut umum pada Kejari Surabaya,” bunyi putusan sebagaimana dalam Sipp PN Surabaya.

Sebelumnya, Lily Yunita terdakwa kasus penipuan senilai Rp 42 miliar ini dinyatakan tak bisa dimintai pertanggungjawaban secara pidana. Hakim berpendapat bahwa perbuatan yang dilakukan Lily masuk hutang piutang sehingga harus diselesaikan secara keperdataan.

Dalam amar putusannya, ketua majelis hakim Erentua Damanik menyatakan sepakat dengan dakwaan jaksa tentang kerugian yang diderita korban Linawati Setyo sebesar Rp 42 miliar.

“Mengadili, menyatakan terdakwa Lily Yunita terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan ke 1, Pasal 378. Akan tetapi perbuatan tersebut bukan merupakan perbuatan pidana,” ucap hakim Erentua, Rabu (2/2/2022).

Melepaskan terdakwa Lily Yunita dari tuntutan hukum Pasal 378 KUHP. Menyatakan terdakwa Lily Yunita tidak bersalah melakukan Pasal 378 KUHP dari dakwaan ke 2 tentang TPPU,” sambung hakim Erentua.

Vonis ini bertolak belakang dari pembuktian yang dilakukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rista Erna. Sebelumnya, jaksa yang bertugas di Kejati Jatim ini mengganjar terdakwa Lily Yunita dengan tuntutan hukuman 12 tahun penjara. (Han)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait