LPKP-TA Nilai Kinerja Risma Jilid II Memburuk

  • Whatsapp
Drs. Ec. Pandu Budi Rahardjono, Wakil Direktur LPK-PTA Jawa Timur

SURABAYA, beritalima – Lembaga Pemerhati Kebijakan Publik Dan Transparansi Anggaran (LPKP TA) menyoroti kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang saat ini dinilai masih kurang maksimal, bahkan program Pemkot tak sesuai target, bahkan banyak terjadi penurunan pada periode ke dua ini.
Menurut Drs. Ec. Pandu Budi Rahardjono, Wakil Direktur LPK-PTA Jawa Timur ada beberapa program yang telah membawa perubahan mendasar pada pembangunan Kota Surabaya mulai menurun, bahkan reformasi birokrasi yang dilaksanakan Bambang DH “mandeg” saat dipegang Risma. Iklim investasi anjlok selama setahun dipimpin Risma Walikota Surabaya.

“Sementara ini kinerja Risma hanya bisa menutup lokalisasi Dolly yang kemudian justru melebar kekampung kampung sekitarnya bahkan bermetamorfosa jadi e-dolly yang siap beri layanan on-line 24 jam”, Drs. Ec. Pandu Budi Rahardjono yang pernah lolos mengikuti Tes Tahapan perekrutan di KPK.

Dengan adanya hal itu, HIV/AIDS makin susah dikendalikan penyebarannya, bahkan dengan penutupan Dolly, Risma dinilai tak memikirkan effec moral dan sosial bagi masyarakat Surabaya khususnya ke depannya. Selama ini Risma populer bukan hanya kinerjanya namun, kepopulerannya karena adanya 2 media besar yang memiliki kepentingan.

” bentuk ketidakmampuannya kendalikan birokrat ditutupi dengan perangainya yang suka marah marah dan menggunakan kata kata kasar hingga semua nama binatang di KBS ( Kebun Binatang Surabaya) keluar semua” tegas Pandu.

Bahkan terkesan sering over acting dijalanan, teriak sana-sini atur lalulintas yang jadi tanggung jawab dan kewenangan Kepolisian, saat ini masyarakat Surabaya mengecam karena Cagar Budaya rumah tempat Bung Tomo siaran mengobarkan semangat pertempuran 10 Nopember 1945 rata dengan tanah atas seijin Pemkot Surabaya.

“Hati hati dengan pemimpin yang populer karena bisa membayar media massa. Populer karena media yang tidak bertanggung jawab. Media yang sudah jadi kaki tangan Kapitalis dan kepentingan global”, Pungkasnya.

Sampai berita ini diturunkan, beritalima belum dapat menemui Ketua Kadin Surabaya terkait untuk konfirmasi  investasi yang anjlok dengan neraca perdagangan Surabaya defisit dengan 13 negara, sedangkan Saat dipegang Bambang DH hanya defisit dengan China.(bl)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *