GRESIK,beritalima.com- Audiensi Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas) Kabupaten Gresik bersama Komisi I DPRD Gresik Kamis, lalu (7/10/2021) mendapat atensi dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Gerbang Gresik.
Dari audiensi dipimpin Ketua Komisi I, Jumanto, tersebut Abpednas mengutarakan masukan dan keluhannya. Diantaranya, pertama, keluhan minimnya honor bagi Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kedua , minimnya peran BPD didalam kebijakan Pemdes. Ketiga, pengalokasian anggaran untuk kegiatan bimbingan teknis (bimtek) bagi BPD dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Menanggapi audiensi tersebut, Ketua Gerbang Gresik Nur Qolib mendukung penuh Abpednas Gresik yang mengusulkan kenaikan gaji. Sebab menilik gaji BPD saat ini belum seimbang dengan beban kerjanya.
“Kami memandang gaji BPD patut ditingkatkan, rata-rata Rp. 1.000.000. Soal berapa nilai yang layak diterima menurut jabatan perlu analisa perhitungan yang matang dikaitkan dengan beban tanggungjawab masing-masing dan kekuatan keuangan desa. Sumbernya bisa dari bantuan keuangan kabupaten BKU-BHPRD,” jelasnya.
Perlu diketahui, honor yang diterima Anggota BPD selama ini (2021) Ketua, Rp. 600.000. Wakil Ketua dan Sekretaris Rp. 550.000. Anggota Rp. 450.000.
Sedangkan terkait dengan minimnya peran BPD, Nur Qolib, berharap kepada Pemkab dan Pemdes untuk memberikan keluasaan fungsi BPD terkait perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan di Desa.
“Kami berpandangan, pembatas ruang gerak BPD oleh kepala desa ini harus menjadi perhatian bersama terutama bupati agar penyelenggaraan pemerintahan di desa berjalan harmonis,”tambahnya.
Sementara terkait usulan Abpednas yang menginginkan adanya alokasi dana Bimtek, Nur Qolib juga sepakat. Sebab itu menurutnya sebagai upaya meningkatkan SDM BPD sesuai pasal 78 PP 43/2014,pasal 55 ayat 3a Permendagri 110/2016, pasal 55 ayat 3a Perda 12/2018.
“Kami selaku lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Gerbang Gresik sangat mendukung karena untuk meningkatkan SDM BPD,” kata pria asal Menganti tersebut. (Moh Khoiron)