Mahasiswa Prodi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Univeristas Negeri Makassar (UNM) menggelar studi lapangan ke Museum Kota Makassar, Senin (17/9/2018).
Kegiatan studi lapangan ke museum ini merupakam salah satu agenda kegiatan perkuliahan pengelolaan sumber daya budaya yang diajarkan pada semester ganjil.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengalaman bagi para mahasiswa bagaimana jika mereka menjadi guru kelak.
Dapat mengatur bagaimana kegiatan studi lapangan bagi siswa mereka nantinya dan tentunya membangun kecintaan pada museum.
Dosen pengampuh mata kuliah pengelolaan sumber daya budaya, Prof. Dr. Andi Ima Kesuma, M.Pd, dan Irwan, S.Pd,. M.Pd menjelaskan;
Studi lapangan di Museum Kota Makassar bertujuan untuk lebih mengkontekstualkan materi tentang pengelolaan museum.
Selain mengunjungi sejumlah ruangan yang menyimpan berbagai benda bersejarah, mahasiswa juga mendapat materi tentang pengelolaan koleksi museum.
Mulai dari pengadaan koleksi, registrasi dan inventarisasi, perawatan, penelitian koleksi tersebut disajikan di ruang pamer atau disimpan pada ruang penyimpanan di Museum Kota Makassar.
Para mahasiswa juga mendapat penjelasan dari pengelola museum, Nurharla Dahlan tentang sejarah bangunan Museum Kota Makassar yang merupakan bekas bangunan kolonial yang dulunya merupakan kantor Balai Kota.
Dan dijadikan museum tanggal 7
Juni tahun 2000. Saat berkeliling ke sejumlah ruangan dalam museum kota makassar, para mahasiwa tampak antusias dan berfoto di setiap objek yang berada di dalam museum.
Museum Kota Makassar mengelola benda bersejarah yang bertemakan sejarah Kota Makassar.
Dalam pemaparan mengenai organisasi museum, Harla Dahlan tidak lupa menceritakan pimpinan Museum, yang ternyata Pimpinan Museum pernah dijabat oleh Prof. Dr. Andi Ima Kesuma, M.Pd selama 10 tahun.
Dimana beliau merupakan dosen Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial UNM. Banyak ide Prof. Andi Ima Kesuma mengenai museum yang sudah ada sekarang dan itu berkat kerja keras beliau.
Irfat Mahmud salah satu mahasiswa pendidikan antropologi yang ikut dalam studi lapang ini mengatakan bahwa baru pertama kali ada perkulaiahan di lapangan yang dia ikuti.
Dan sangat mengapresiasi dan menyarankan agar supaya perkuliahan banyak dilapangan, tandas ketua terpilih HMPS Pendidikan Antropologi FIS UNM. (maruf)