Malam Kemilau Madura, Melalui Penguatan Agama Dan Budaya Masyarakat Madura

  • Whatsapp

PAMEKASAN, Beritalima.com- Malam kemilau madura merupakan rangkaian acara hari jadi pamekasan yang ke-488. Yang setiap tahunnya diselenggarakan di Monumen Arek Lancor Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur. Minggu(20/10) malam.

Tampilan pada tahun ini sangatlah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dan di acara malam kemilau madura yang disugukan oleh Pemkab Pamekasan di bawah kepemimpinan Bupati – Wakil bupati Pamekasan Badrut Tamam dan Raja’i adalah menampilkan nuansa budaya madura dari ke empat kabupaten yang ada di pulau madura diantaranya adalah Batik khas Pamekasan.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengatakan, acara kemilau madura atau semalam di madura merupakan rangkaian acara hari jadi pamekasan yang ke-488. Melalui penguatan agama dan budaya merupakan ruang untuk mengeskpresikan budaya dan jati diri masyarakat madura.

” semangat ini tercermin dari kesungguhan pemerintah kebupaten pamekasan dalam mengawal potensi unggulan yang termasuk di dalamnya adalah bidang seni dan budaya,” Ucapnya.

Lanjut bupati juga berharap, agar ekspresi, kreasi dan budaya karya seni anak-anak mudah di madura dalam beberapa sajian budaya yang juga dihadirkan dalam acara ini. Merupakan budaya terhadap kecintaan anak muda yang kita cintai.

“Maka dari itu, perlu saya ingatkan karena dalam hal harus budaya global ini sering kali kita lengah dan lalai untuk melakukan pewarisan budaya terhadap anak-anak muda yang masih proses pencarian jati diri,” Tambahnya.

Pelaksanaan malam kemilau madura ini sengaja digelar mewakili ke inginan dan mengawali kerapan sapi semadura. Hal ini diharapkan menjadi media silaturahim antara masyarakat madura, di empat kabupaten yang ada di madura.

“Lewat sajian karya seni yang kreatif dari empat kabupaten yang ada di madura. Dengan ini akan kita pertemukan dan akan menyatukan karya seni sebagai kawasan yang terpadu sebagai etnik budaya masyarkat madura. Karena itulah pembangunan madura di masa yang akan datang tidak dapat digerakan secara sendiri- sendiri, akan tetapi harus digerakkan secara terpadu secara senergi dengan semua elemen di seluruh kabupaten yang ada di madura,” Jelasnya.

Kehadiran jembatan suramadu yang menyatukan pulau madura dengan jawa sudah pasti melahirkan arah perubahan besar bagi masyarakat madura di masa yang akan datang, baik secara emonomi, politik, sosial, dan budaya jika selama ini madura dipahami sebagai subkordinat dari jawa dengan budaya ongghe dan Toron jika orang madura ke jawa dan orang jawa ke madura.

Membangun madura tidak hanya dengan sarana dan prasaran fisik tetapi yang terpenting adalah membangun rasa percaya diri jiwa dan keseluruhan budaya yang bertumpuk serta mendorong kemajuan yang akan datang.

“Saya berkeyakinan pemerintah kabupaten yang ada di madura memiliki komitmen. Dan semangat kita sama dalam membangun madura sebagai satu kesatuan ektnik, dan budaya dalam meraih masa depan yang lebih hebat di tahun – tahun yang akan datang dan mudah- mudahan acara ini menjadikan kita semua sebagai sajian yang indah yang akan nanti kita saksikan pada malam ini,” Tutupnya.

Reporter : Andy.k
Pulishar : Redaksi

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *