Bireuen,Beritalima – Masjid Tue (tua) Kebayakan Takengon Aceh Tengah adalah Rumah Allah tempat melakukan kegiatan ibadah bagi komunitas umat Muslim salah satu Masjid tertua yang kini tetap dipugar namun tidak merubah bentuk aslinya.
Menurut Tgk Aman M Affan kepada beritalima, Masjid Tue itu difungsikan masyarakat selain tempat ibadah umat Muslim juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim dalam kegiatan – kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur’an.
Dijelaskan Aman M Affan, sesuai penuturan sejarah, bangunan Masjid Tue Kebayakan itu dibangun pada 1920 oleh masyarakat Aceh Tengah dengan Imam Masjid saat itu Tgk. Imem Aman Baram dengan swadaya masyarakat Kebayakan. Sedangkan tanah yang digunakan merupakan tanah waqaf salah satu masyarakat Takengon
Aman M Affan,menambahkan dalam proses pembangunannya di kala itu termasuk penjajah Belanda turut menyumbangkan 100 Golden namun Masjid itu tetap untuk tempat ibadah umat Islam.
Masjid Tue Kebayakan merupakan masjid tertua ke-2 di Takengon yang terletak di Gampoeng Kebayakan yang merupakan Gampoeng tertua di Aceh Tengah, yang terdiri tiga warga Gampong yakni Lot Kala, Jongok dan Gunung Bukit.
Namun pada zaman dulu masjid itu digunakan sebagai shalat jama’ah. Tetapi hanya shalat jum’at saja, maka di depan masjid dibuat kusus tempat shalat jum’at untuk kaum ibu.
Masjid perlu dimakmurkan sebab salah satu ciri orang beriman adalah memakmurkan Rumah Allah sebagaimana Firman Allah dalam surah At-Taubah ayat ke 18 yang artinya ” Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Nah dimana posisi kita sekarang sebagai seorang yang mengaku beriman namun tidak memakmurkan masjid ? Bangkitlah saudaraku seiman untuk memakmurkan Masjid. Amin…. ( Hera)