Malangkota,– Puluhan aktifis Malang Corruption Watch (MCW), menggelar aksi damai di depan Kantor Balai Kota Malang, menuntut penghentian belanja mobil dinas yang dinilai terlalu berlebihan dari dana APBN, dan menganggap dana APBN rawan untuk disalahgunakan,
Arif Ramadhan Koordinator aksi, MCW menegaskan, selama kurun waktu 2014 hingga 2016, anggaran yang digunakan untuk belanja mobil dinas mencapai sekitar Rp 39 miliar, Jumlahnya setiap tahun selalu meningkat, kecuali 2016 ini.
“Ini aksi damai kami, karena setiap tahun SKPD selalu menganggarkan kendaraan dinas,” Ungkapnya di sela aksi.
MCW juga membandingkan anggaran untuk belanja
mobil dinas yang ternyata lebih besar daripada anggaran penanggulangan gizi buruk selama 2014 sampai 2016 yang hanya Rp 15 miliar, dan anggaran untuk pembelian mobil dinas dibanding dengan anggaran untuk kesehatan dan pendidikan, lanjut Arif, harusnya menjadi perhatian serius pemerintah Kota Malang.
“Apakah anggaran-anggaran itu hanya untuk membeli kendaraan dinas saja?, hingga visi dan misi Peduli Wong Cilik bisa direalisasi,” tandasnya.
Untuk itu mereka berharap agar para penegak hukum di Kota Malang segera melakukan penyelidikan dan selanjutnya diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Dalam aksi damai tersebut, mereka membawa Spanduk dan beberapa banner dan satu replika mobil dengan plat warna merah bernomor N 378 AP, yang artinya pembelian mobil dinas bisa berujung pada tindak penyelewengan anggaran APBN, atau penipuan anggaran. (MKN/sn)