Selama Mei, 52.500 Petugas Sensus Datangi Rumah Penduduk

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, minta seluruh pengusaha ikut mensukseskan program Sensus Ekonomi 2016 dengan melaporkan data secara jujur. Menurutnya, kejujuran sangat membantu pemerintah merumuskan peraturan dan kebijakan publik demi peningkatan kesejahteraan rakyat.

“Hasil sensus ekonomi ini menggambarkan anatomi perekonomian Jatim yang paling mutakhir, sekaligus akan dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh pemerintah,” kata Gus Ipul di sela apel pelepasan petugas SE 2016, di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (28/4/2016).

“Salah satu alasan pengusaha tidak melaporkan data dengan jujur karena khawatir pajak yang mahal. Tapi saya harap itu tidak terjadi. Karena, jika tidak jujur, tentu kerjanya tidak tenang. Lebih baik laporkanlah data sejujurnya dengan kesadaran baru,” tutur Gus Ipul.

Dalam sensus ekonomi ini seluruh sektor perekonomian Jatim kecuali pertanian akan masuk dalam pendataan, mulai sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga perusahaan besar. Gus Ipul berharap melalui sensus ini akan didapatkan data yang akurat terkait tenaga kerja di sektor formal maupun informal.

“Jadi bisa diukur mana perusahaan besar maupun UMKM sudah berkembang, jumlah tenaga kerjanya, mana siap ekspor dan belum, nanti akan tergambar semua. Efeknya, pemerintah bisa mengambil kebijakan ekonomi yang tepat,” tandasnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono, mengatakan, dalam sensus ekonomi ini sekecil apapun usahanya, seperti jualan pisang goreng misalnya, tetap akan didata.

Dalam bahasa statistik, kata Teguh, usaha itu adalah setiap kegiatan yang berpotensi untung dan rugi, sedangkan untuk yang tidak memiliki usaha, tetap akan didata sebagai kelengkapan.

“Hasil sensus kali ini merupakan tahap awal dan tahun depan sensus akan dilanjutkan lebih rinci dan fokus pada para pemilik usaha,” jelasnya.

Setiap pelaku usaha yang didatangi, lanjut Teguh, para petugas akan memberi 22 pertanyaan dasar, di antaranya nama, alamat, status badan usaha, jumlah tenaga kerja, penggunaan internet, nilai input dan output perusahaan, serta beberapa lainnya.

Total sebanyak 52.500 petugas mulai 1-31 Mei 2016 akan diterjunkan untuk melakukan sensus ekonomi 2016 di seluruh daerah di Jatim dengan metode wawancara langsung di rumah-rumah.

Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik memberi amanah bahwa Indonesia harus melaksanakan Sensus Ekonomi oleh BPS setiap 10 tahun sekali pada setiap tahun yang berakhiran enam.

Tujuannya untuk memperkuat data dan validasi perekonomian, populasi usaha, dan mengetahui kekuatan dunia usaha Indonesia, serta kekuatan ekonomi semua provinsi dan kabupaten/kota. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *