Melalui Babinsa, Siswa Dibekali Mental Idiologi

  • Whatsapp
Dandim 1502 Masohi Letkol Inf Nunung Wahyu Nugroho

MASOHI, beritalima.com | Melihat kondisi siswa-siswi yang akhir-akhir ini semakin kendor akan mental dan idiologi akibat pengaru arus globalisasi, membuat rasa cinta tanah air semakin terkikis. Membuat Komandan Daerah Militer (Dandim) 1502/Masohi Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Letkol Inf Nunung Wahyu Nugroho.Mengambil langka melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa), disetiap negeri untuk masuk lingkungan sekolah membekali siswa-siswi dengan mental idiologi.

“Kodim 1502/Masohi melalui Babinsa untuk membekali siswa-siswi di setiap sekolah yang ada disetiap negeri akan mental idiologi. Jadi Babinsa akan menjadi inspektur upacara disetiap sekolah utuk dua minggu sekali, sekaligus memberikan materi-materi untuk memperkuat mental idiologi bagi siswa-siswi.” tegas Letkol Inf Nunung Wahyu Nugroho, kepada Berita Lima, disela-sela kegiatan lomba seni tari bagi ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana di Makodim 1502/Masohi.

Menurutnya, kegiatan ini untuk mengedukasi peserta didik, selain meningkatkan mental idiologi, mereka juga dapat menanamkan serta meningkatkan rasa cinta tana air, peduli lungkungan, wawasan kebangsaan dan ketahanan wilayah. “Saat ini para siswa dan siswi punya rasa cinta tanah air semakin menurun begitu juga lupa akan nilai-nilai kepahlawanan bahkan lupa dengan lagu-lagu kebangsaan termasuk pencipta lagunya. Sehingga dengan kehadiran Babinsa maka dapat meningkatkan rasa cinta tanah air, peduli terhadap lingkungan, menanamkan nilai kepahlawanan, serta mengingatkan kembali siswa pada lagu-lagu kebangsaan, ” ucapnya.

Untuk mengedukasi peserta didik, kata Wahyu. Babinsa dikhususkan pada jenjang sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dan untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, Komandan Rayon Militer (Dandramil) pada masing-masing kecamatan akan masuk kesekolah-sekolah untuk memberikan materi.
“Menyikapi perkembangan media sosial pada generasi melenium, maka kehadiran Babinsa dan Dandramil pada sekolah-sekolah dapat memberikan manfaat akan prestasi. Dan pada saat keinginan untuk melanjutkan masuk menjadi TNI, siswa-siswi sudah siap berkompetisi,” harapnya.

Kehadiran Babinsa dan Dandramil di setiap sekolah lanjut Wahyu. Untuk menangkal faham-faham radikal terhadap peserta didik yang berpengaru terhadap idilogi kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab dampak faham radikal ini akan berpengaru secara siknifikan apabila tidak diberikan arahan secara baik.

“Kita akan memberikan arahan dan doktrin secara berjenjang, bertingkat, bertahap dan berlanjut secara dini. Ada kelompok tertentu menilai bahwa menghormat bendera itu menyembah berhala, ini cara pandang yang keliru. Untuk itu, kita yang memeliki wawasan kebangsaan dan rasa nasionalis, kita dorong mereka dan mengajak agar meninggalkan faham yang keliru, ini menjadi tanggung jawab semua stakeholder bukan hanya Kodim 1502/Masohi,” tegas Wahyu. (Uc01)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait