TULUNGAGUNG, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Tulungagung, menggelar rapat Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Fakultas Teknik Pertanian Universitas Brawijaya Tahun 2024.
Rapat program MMD bertempat, di Ruang Rapat Praja Mukti, Kantor Pemkab Tulungagung. Jum’at, (16/04/2024) sore.
Kepala BRIDA Kabupaten Tulungagung, Dr. Adi Prasetiya, SE., MM., mengatakan, Kegiatan tersebut bertujuan untuk melaksanakan koordinasi lanjutan terkait kunjungan tim FTP UB dalam Program MMD atau lebih dikenal sebagai program KKN-P. Sekitar dari 951 mahasiswa/wi Universitas Brawijaya nantinya akan mengikuti MMD di Kabupaten Tulungagung.
“Program MMD merupakan salah satu program yang di design untuk meningkatkan keterlibatan perguruan tinggi melalui mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan penguatan kapasitas sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat,” katanya.
Lanjut Adi menyampaikan, sasaran pelaksanaan kegiatan program MMD Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya adalah 45 Desa/Kelurahan di Kabupaten Tulungagung. Mengusung tema “1 Desa 1 Karya Inovasi” Program ini menawarkan hilirisasi 45 Karya inovasi teknologi tepat guna dapat berupa inovasi alat, penyuluhan, pelatihan, pemberdayaan masyarakat, dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi pembangunan Mitra Desa/UMKM.
“Berdasarkan arahan Pj. Bupati, menunjuk BRIDA Kabupaten Tulungagung sebagai koordinator dalam pengumpulan data potensi dan permasalahan sebagai calon lokasi kegiatan MMD,” ujar Adi Prasetiya.
Dari data awal yang dikirim, Adi Menerangkan, terdapat 123 calon lokasi sasaran target 45 Desa/Kelurahan. Kemudian setelah rapat verifikasi data dilakukan penyaringan data untuk menentukan Desa dan potensi/masalah prioritas.
“Dari hasil sortir tersebut, diperoleh data lokasi Desa sebanyak 65 dan 78 potensi Desa. Selanjutnya, data diserahkan ke tim FTP UB untuk ditentukan lokasi Desa berdasarkan hasil yang telah disepakati dari rapat sebelumnya, sebanyak 45 Desa berasal dari 14 kecamatan, yaitu Kecamatan Tulungagung, Boyolangu, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Rejotangan, Sumbergempol, Kalidawir, Pucanglaban, Pakel, Bandung, Gondang, Pagerwojo, dan Kecamatan Sendang,” terang Kepala Brida.
Pihaknya berharap, ketika mahasiswa/wi terjun di lapangan, bisa segera mengetahui permasalahan yang ada di Desa. Dari permasalahan itu, akan muncul ide/inovasi untuk membantu Desa tersebut mengatasi permasalahan.
“Dengan inovasi itu, diharapkan bisa meningkatkan potensi-potensi yang ada di Desa dari permasalahan yang dialami selama ini,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik Universitas Brawijaya, Endrika Widyastuti, S.Pt, M.Sc, MP, Ph.D mengungkapkan, inovasi yang akan diberikan kepada masyarakat Tulungagung adalah inovasi yang berbasis dari permasalahan Desa yang mana inovasi berupa alat hilirisasi unduk Desa-desa. Selain itu, nantinya juga ada tiga topik mengenai penyuluhan dan pendampingan teknologi tepat guna.
“Fakultas Teknologi pertanian ada tiga bidang departemen yakni, pangan, bio teknologi sampai pemasaran, mekanisasi pertanian dan juga teknik lingkungan. Jadi tergantung dari permasalahan Desa,” ungkapnya.
“Kita kolaborasikan kegiatan KKN mahasiswa/wi yang kita sebut MMD dengan pengabdian dosen, sehingga output nya nanti juga output dari keluaran dari program pengabdian dosen. Salah satunya dengan bantuan alat yang juga sudah dikonsultasikan dengan dosen inovasi apa yang akan diberikan dan juga desain alat dalam bimbingan dosen semuanya,” tambahnya.
Terkait nantinya jika inovasi alat tersebut bisa dikembangkan atau diperbanyak, Endrika menegaskan, akan dipatenkan sesuai dengan nama Desa atau Dinas terkait.
“Rencananya, nanti akan ada inovasi paten sederhana dimana kita juga melibatkan nama dari pihak Desa maupun Dinas, sehingga untuk memperbanyak nanti ada di kesepakatan,” pungkasnya. (Dst).