JAKARTA, Beritalima.com– Dua kader PDI Perjuangan, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo tampaknya sama-sama berambisi menjadi Calon Presiden (Capres) 2024. Keduanya sudah menyiapkan strategi untuk memenangkan pertarungan tersebut.
Ganjar yang juga Gubernur Jawa Tengah dua periode, sampai saat ini memang masih diatas angin. Setidaknya bila hal itu dilihat dari elektabilitasnya yang jauh moncer dibandingkan Puan.
Namun elektabilitas itu kerap naik turun. Karena itu, tak ada jaminan elektabilitas Ganjar akan terus bertengger di atas, sementara Puan dengan jabatan mentereng sebagai Ketua DPR RI akan tetap dibawah karena elektabilitas dia terseok di papan bawah.
Untuk meningkatkan bargaining menuju Pilpres 2024, ungkap pengamat politik Universitas Esa Unggul Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga, dua sosok kader PDIP ini tampak menggunakan strategi yang berbeda.
Ganjar menggunakan pendekatan non struktural partai. Jalur ini terpaksa digunakannya karena Ganjar tidak mendapat dukungan dari organ partai berlambang Banteng Moncong Putih tersebut.
Karena itu, Ganjar harus memaksimalkan jalur relawan. Sampai saat ini sudah berapa relawan yang mengklaim mendukung Ganjar, yaitu Ganjarist, Dulur Ganjar, Teman Ganjar, Sahabat Ganjar, Relawan Ganjar, dan Sobat Jarwo. Itu belum dihitung kemungkinan relawan Jokowi bergabung ke Ganjar. Ada informasi, 75 persen relawan Jokowi merapat ke Ganjar.
Memang belum diketahui, kehadiran relawan itu secara alamiah atau hasil mobilisasi. Kalau relawan tersebut lahir secara alamiah, berarti dukungan terhadap Ganjar akan sangat solid, militan dan dalam jumlah besar.
Namun, bila itu hasil mobilisasi, relawan tersebut tidak akan solid dan militan. “Mereka ini dideklarasikan hanya untuk dijadikan bargaining ke partai politik bahwa Ganjar didukung akar rumput dan karenanya layak menjadi capres,” kata pria yang akrab disapa Jamil ini ketika bincang-bincang dengan Beritalima.com di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/6) siang.
Sebaliknya, Puan tampaknya mengandalkan organ partai. Maklum, Puan adalah salah satu pengurus teras PDIP pimpinan Megawati Soekarnoputri yang notabene adalah ibu kandung Puan. Hal itu sangat terlihat mulai bermunculannya dukungan dari DPD dan DPC kepada Puan untuk diusulkan menjadi capres pada Pilpres 2024.
Selain itu, Fraksi PDIP di Senayan tampaknya mendukung Puan. Hal itu terlihat dari adanya permintaan kepada semua Anggota DPR RI dari PDIP untuk memasang baliho bergambar Puan di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing.
Kalau informasi itu benar, tidak lama lagi di seluruh Indonesia akan dihiasi baliho bergambar Puan. Tentu ini lebih cepat memperkenalkan Puan ke masyarakat untuk mengerek popularitas dan elektabilitasnya.
Sebelumnya Puan berkunjung ke Manado, Semarang, dan Solo, juga difasilitasi oleh organ partai. Hal tersebut mengindikasikan Puan akan mengoptimalkan mesin partai untuk mengantarkannnya menjadi capres 2024.
Sementara jalur non partai, seperti relawan, Puan tampaknya belum memaksimalkannya. Sampai saat ini baru terdengar satu relawan Puan, yaitu Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN).
Jadi, Puan dan Ganjar terus berupaya meningkatkan elektabilitasnya dengan strategi yang berbeda. Hanya saja, Puan tampaknya sudah memegang tiket capres dari PDIP. Semua organ partai dikerahkan untuk mengamankan tiket caprea tersebut. Gongnya dari Megawati Soekarnoputri. Gong itu hanya tinggal menunggu waktu saja.
Sementara Ganjar, melakukan strategi melalui relawan, tampaknya untuk dijadikan bargaining kepada partai lain selain PDIP. Dengan hiruk pikuk para relawannya, diharapkan ada partai yang meliriknya. “Setidaknya ada partai yang menawarkan kepada Ganjar untuk cawapres. Berat memang untuk Ganjar menuju Pilpres 2024,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga. (akhir)