Mendaki Kawah Ijen Manager PT LIS Tewas

  • Whatsapp

Banyuwangi beritalima.com – Trek pendakian Kawah Ijen yang menanjak merenggut korban jiwa. Salah satu pendaki, Heru Purwanto (49), meninggal dunia di RSUD Blambangan Banyuwangi usai mengalami gangguan pernafasan di kawah yang menyuguhkan api biru.Manager PT LIS Balikpapan, Kalimantan Timur, itu menghembuskan nafas yang terakhir sekitar pukul

11.30 WIB, Jumat (6/5/2016), setelah mendapat perawatan tim medis rumah sakit. Diduga korban mengalami kelelahan usai melakukan pendakian.

Saat itu korban tidak sendiri. Bersamanya ada sang istri Bu Dede (45), Icha (23) putrinya dan Kepala Cabang PT LIS Surabaya asal Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Sujianto (35). Sekitar pukul

05.00 WIB, rombongan ini berangkat menuju Kawah Ijen dari sebuah hotel di kawasan Kota Genteng. Dua jam kemudian korban bersama istri, anak dan koleganya tiba di Paltuding.

Usai memarkir kendaraan, korban bersama rombongannya naik ke puncak. Pendakian itu berjalan sukses. Peristiwa menegangkan baru terjadi saat manager PT LIS Balikpapan tersebut hendak kembali turun ke Pos Paltuding. Tiba-tiba suami Bu Dede itu mengalami sesak nafas sehingga ditolong troli untuk dievakuasi menuju Pos Bunder.

Dari Bunder, korban lantas dibawa turun menuju Pos Paltuding menggunakan trail. Kondisi korban yang terus memburuk membuat pihak keluarga segera membawanya ke RSUD Blambangan. Evakuasi dari Paltuding menuju rumah sakit plat merah itu sekitar pukul 10.30 WIB.

Peristiwa ini diketahui aparat Polsek Licin dari petugas BKSDA. Penjelasan Kapolsek Licin AKP Jupriyadi, laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan mendatangi rumah sakit. Saat tiba ternyata Heru Purwanto telah meninggal dunia.

“Kita berupaya melakukan otopsi tapi ditolak ahli warisnya. Usai kita buatkan pernyataan, jasad korban kita serahkan kepada pihak keluarga untuk diterbangkan ke Balikpapan,” terangnya.

Ditambahkan Jupriyadi, libur panjang 5-8 Mei 2016 ini Kawah Ijen diserbu pengunjung. Sekitar 3000 wisatawan menyambangi kawah yang berada di perbatasan antara Banyuwangi dan Bondowoso. Atas musibah ini, dia menyarankan agar para pendaki mempersiapkan fisik yang prima saat mendaki.

“Jika merasa kurang fit lebih baik urungkan saja. Pendakian ke puncak Ijen menguras tenaga. Lebih baik batalkan sementara daripada terjadi insiden seperti yang dialami manager PT LIS,” pintanya. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *