Mengintip Desa Wisata Coklat Majapahit

  • Whatsapp

MOJOKERTO, beritalima,com | Tempat wisata desa di mojokerto ini menyuguhkan keseruan bermain di kolam renang dan berbagai macam wahana outbond seru. Mojokerto post mojokerto adalah salah satu wilayah tersohor yang terletak di daerah provinsi jawa timur selain surabaya sidoarjo gresik lamongan dan air panas mojokerto obyek wisata mojokerto pacet mojokerto pemandian air panas mojokerto.

Untuk dapat menikmati desa wisata pengujung hanya merogoh kocek tidak terlalu dalam cukup Rp.14.500 untuk orang dewasa, harga tiket anak-anak Rp.12.500,- harga tiket langganan Rp.10.500,- wisata desa coklat berlokasi di Desa Randugenengan, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Wisata Desa atau biasa disingkat WD merupakan obyek wisata berupa pemandian/kolam renang. Ada tiga kolam renang mulai dari anak-anak, tanggung, dan kolam besar untuk dewasa. Selain kolam renang, ada juga wahana permainan kereta api, perahu, playing ground dan lain sebagainya. Untuk menuju Wisata Desa anda harus menuju perempatan Desa Tangunan yang bersebelahan dengan SMP Puri Mojokerto. Masuk ke jalan yang kecil lurus, ada pertigaan makam ke kanan sampai ketemu tulisan lokasi WD.

Sebelum anda masuk kelokasi, anda sudah disambut oleh sebuah patung raksasa Maha Patih Gajah Mada yang dari kejauhan nampak sangar dan gagah berani, sebagai simbul kebesaran kerajaan Majapahit, penguasa Nusantara.

Pengunjung dapat juga menikmati, Kolam renang anak-anak setinggi 30 cm untuk anak yang belum mahir berenang, dan khusus untuk balita. Kolam tanggung ini khusus untuk anak usia diatas 10 tahun-15 tahun. Kolam dewasa untuk semua orang remaja dan dewasa. Untuk anak kecil harus dibawah pengawasan orang tuanya.

Di area Wisata Desa lokasi cukup unik karna setiap akan menuju kolam renang satu dengan yang lain terdapat jembatan penyeberang yang didesain klasik, sangat bagus untuk selvi bersama teman sanak saudara maupun keluarga.

Pemgunjung juga dapat menikmati galery coklat dimana ada beberapa pohon coklat yang rindang. Ada hasil olahan coklat yang sudah menjadi aneka macam bentuk makanan. Harganya cukup terjangkau.

Area parkir cukup luas, untuk sepeda motor, mobil dan bus pun cukup bisa menampung pengunjung. Harga Tiket Masuk Wisata Desa Mojokerto sudah terbaru sesuai yang berlaku.

Berkah kegigihannya memberikan motivasi kepada petani di daerahnya, Mulyono mampu mendirikan wisata baru atau agro wisata, yakni Kampung Cokelat Majapahit. Tak hanya bisa menikmati olahan coklat segar, lokasi ini juga memberikan edukasi bagi pengunjungnya.

Kampung Cokelat Majapahit yang berada satu kawasan di Wisata Desa BMJ, Desa Randugenengan, Kecamatan Dlanggu, Jatim, memiliki lahan yang cukup luas. Pohon Kakao di lahan ini di tanam warga sejak enam tahun yang lalu

Pengunjung juga dimanjakan oleh Wahana yang ditawarkan seperti. perahu yang dapat dinaiki empat orang, dan spot foto Instagramable berupa deretan payung-payung yang digantungkan di sepanjang jalan area wisata.

Ada juga tempat untuk mereka yang datang berombongan seperti untuk acara reuni, arisan, atau acara lain. yang terbaru di sana adalah kebun cokelat. Lahan kosong di area wisata desa ditanami pohon cokelat yang rimbun siap dipanen. Tak hanya ditanam, buah cokelat juga diolah menjadi cokelat siap makan.

Dinama Cokelat Mojopahit karena cokelat itu dibentuk dan dikemas sedemikian rupa hingga cantik. Cokelat Mojopahit menjadi buah tangan dari wisata desa.

Buah cokelat dibudidayakan oleh Kelompok Tani Kakao Mulyo Jati Dlanggu yang bertujuan menyejahterakan petani kakao dan melaksanakan industri kelompok tani.

Dengan berkunjung dan membeli produk mereka, berarti juga membantu para petani untuk tetap membudidayakan kakao.

Kini, jerih payah Mulyono itu mulai berbuah manis. Wisata desa yang ia dirikan itu mulai ramai pengunjung. Mereka bisa melihat langsung ribuan pohon kakao yang telah berbuah.

Tak hanya bisa melihat buah kakao saja, pengunjung juga diberikan kesempatan untuk belajar menanam dan merawat tanaman kakao. Bukan itu saja, pengunjung juga bisa menyaksikan proses produksi coklat dengan berbagai varian yang siap makan.”Ada 35 jenis olahan coklat yang dibuat di pabrik kami yang kecil ini. Tapi soal rasa, bisa disandingkan dengan cokelat impor,” ujar Mulyono.
Pria berumur 52 tahun ini menyebutkan, dalam sehari, pabriknya bisa menghasilkan 2 kuintal coklat olahan yang langsung dikemas dengan label Cokelat Majapahit. Harganya pun, cukup terjangkau bagi masyarakat lokal.

Dengan 30 karyawan lokal, pabrik ini memanfaatkan tanaman kakao petani sekitar untuk diolah menjadi cokelat batangan maupun serbuk. “Kami menggunakan kakao jenis unggul,” tandasnya.

Ide membuat kampung coklat ini, muncul dari keresahannya melihat petani yang selalu gagal untung saat menanam tebu dan tembakau. Dari situlah, ia mengajak petani untuk beralih menanam kakao sejak tahun 2012 silam.

Alhasil, kini dia mampu mengorganisir petani yang tergabung dalam 20 kelompok tani. “Kini, ada 1.337 petani yang menanam kakao. Hasilnya, kita ambil untuk dioleh di pabrik coklat mandiri ini,” tukasnya.

Saat ini, lanjut Mulyono, ada 450 hektare lahan petani yang ditanami kakao. Dari jumlah itu, dalam sebulan petani bisa menghasilkan 34 ton buah kakao kupas. Ia berharap, kampung coklat dan pabrik cokelat ini bisa meningkatkan ekonomi petani sekitar.

“Ini menjadi sarana wisata desa sekaligus edukasi bagi pengunjung dan petani lainnya. Pabrik ini baru uji coba dua bulan, namun respons dari masyarakat cukup baik,” paparnya.

Mulyono sengaja memberikan nama Majapahit untuk kampung coklatnya. Karena menurutnya, Mojokerto memiliki sejarah yang dekat dengan kerajaaan yang berdiri di abad 13 itu.”Kami bangga dengan Majapahit. Karena itu, kampung coklat ini kami beri nama Kampung Cokelat Majapahit. Begitupun produk kami, diberi nama Cokelat Majapahit. Kami bermimpi agar kampung ini jauh lebih berdaya dengan adanya wisata baru ini. Terlebih bagi para petaninya,” pungkasnya. (utg)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait