PROBOLINGGGO, beritalima.com – Menteri Koperasi dan UMKM RI AA GN Puspayoga, Sabtu (8/4/2017) mengunjungi usaha meubel Cipta Graha Art, milik drg. Irianto di Desa Sumberlele Kecamatan Kraksaan. Dalam kesempatan tersebut ( Menkop UMKM) Melepas ekspor meubel daur ulang perdana ke luar negeri (Amerika Serikat).
Rombongan Menkop UMKM RI diterima Langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko dan didampingi Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Santiyono, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Happy, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Tutug Edi Utomo, Kabag Administrasi Perekonomian dan sumber daya alam (SDA) Santoso serta sejumlah pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten Probolinggo.
Dalam kesempatan tersebut Wakil bupati ‘Timbul Prihanjoko’ menyampaikan bahwa selama ini Pemerintah kabupaten Probolinggo sudah melakukan berbagai upaya pembinaan usaha kecil menengah (UKM),
” Selama ini pemerintah kabupaten Probolinggo sudah melakukan berbagai upaya pembinaan usaha kecil menengah (UMKM). dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian kerakyatan, supaya warga lebih sejahtera karena mampu menyerap tenaga kerja lokal,” tuturnya.
Lebih lanjut Wabup mengatakan terima kasihnya kepada bapak menteri,
“Terima kasih kepada Pak menteri yang telah mensupport UKM di daerah kami. Tentunya kami akan terus memberi pendampingan-pendampingan agar UKM yang ada mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. Serta menumbuhkan kembangkan calon-calon pengusaha baru,” katanya.
Sementara Menkop UMKM RI. AA .GN Puspayoga menyampaikan bahwa meubel beraliran antik karya anak bangsa ternyata sangat diminati oleh masyarakat dunia internasional. “Buktinya, meubel dari bahan-bahan daur ulang asal Kabupaten Probolinggo berhasil menembus pasaran Amerika Serikat,” katanya.
Menurut Puspayoga, meubel asal Kabupaten Probolinggo dibuat dari kayu bekas kapal yang didaur ulang menjadi meubel antik. “Saya melihat dari ide-ide yang membuat meubel dari kayu-kayu kapal sangat dibutuhkan oleh buyer (pembeli, red) dari luar negeri karena alami, baik meja maupun figura. Ide kreatifnya oke, ilmu marketingnya luar biasa. Kita hadirnya dari segi pembiayaan bersama menteri keuangan, lembaga ekspor Indonesia,” jelasnya.
Sedangkan drg. Irianto, pemilik Cipta Graha Art menyampaikan bahwa model yang disajikan memang lain dari pada yang lain alias tidak pasaran, yakni bernuansa antik, rustik dan primitif. Ia mengakui untuk menembus pasar Amerika Sekirat cukuplah sulit. Meski selama ini, ia sering mengekspor produknya ke berbagai negara seperti Jerman, Taiwan, Malaysia, China, Saudi Arabia, Perancis dan lain-lain.
“Kami sering mengikuti pameran furniture antik internasional, sehingga kami juga memiliki pelanggan yang berasal dari berbagai negara. Memang sulit untuk ke Amerika Serikat, karena memang aturan-aturan disana sangat ketat dan pembeli sangat selektif,” ujarnya
Irianto mengaku pada awal membuka usaha, dirinya memproduksi berbagai furniture dari bahan kayu rumahan dan kayu balok kereta api ( jati). Namun, seiring semakin mahalnya harga kayu-ayu itu, ia kemudian beralih menggunakan kayu kapal. “Kayu bekas kapal sangat mudah didapat, kami bekerja sama dengan beberapa penyedia jasa di berbagai daerah,” pungkasnya. (Anam Junaidi/KO)