SIDOARJO, beritalima. Com- Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian dengan menggunakan teknologi dalam rangka mencukupi kebutuhan pangan. Kabupaten Sidoarjo, salah satu daerah yang terpilih untuk pelaksanaan Soft Launching membangun pertanian 4.0 yang diselenggarakan pagi ini di Desa Junwangi Kecamatan Krian, Sabtu (29/6)
Menteri pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, beserta para Dirjen pada Kementerian Pertanian turut hadir dalam kegiatan launching alat pertanian. Turut hadir pula Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Jember, para pejabat di lingkungan Provinsi Jawa Timur, serta Pimpinan Pondok Pesantren Al Amanah Desa Jun Wangi Kecamatan Krian.
Kedatangan Menteri Pertanian Disambut oleh demo alat pertanian mesin pemanen padi, drone untuk tabur benih dan pupuk, mesin tanam padi dan handtractor. Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, S.H., M.HUM yang didampingi oleh para Kepala OPD dan Camat di Kabupaten Sidoarjo, dalam sambutan selamat datang, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi atas terlaksanakannya program Kementerian Pertanian di Kabupaten Sidoarjo.
Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang mempunyai sawah berpengairan teknis dan daerah subur khususnya untuk tanaman padi dan polowijo. ‘ Saat lahan sawah untuk pertanian sekitar 17.000 Ha, tapi saya punya prediksi di tahun 2028 lahan pertanian tinggal 12.205 ha, ini karena banyaknya investor yang masuk di Kabupaten Sidoarjo,” jelas Abah Ipul.
Masih menurut Abah Saiful, beberapa waktu lalu di Kabupaten Sidoarjo juga melaksanakan panen padi dengan Gubernur Jawa Timur memanen padi Ratun R5 di Puspa Agro – Jemundo kecamatan Taman. Kelebihan jenis padi ini cukup sekali tanam bisa lima kali panen tinggal dikasih pupuk saja, hasilnya sama dengan panen pertama.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya menyatakan bahwa industri pertanian 4.0 merupakan revolusi mental dan menjadi mimpi besar kami. Mengembangkan pertanian dengan teknologi sehingga bisa bersaing dengan negara maju.
Kedepannya generasi muda bisa melanjutkan pertanian tanpa menyentuh tanah, semua alat pertanian bisa dioperasikan dengan remote control.
“Perlu diketahui, bahwa semua alat pertanian yang digunakan pada hari ini, untuk tranformasi ke pertanian modern yang lebih murah, adalah hasil karya putra – putri terbaik anak bangsa, dan itu kita beri royalty,” Jelas Andi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Fadjri Jufri, M.Si, juga menjelaskan bahwa mekanisme pertanian dengan pemanfaatna alat mesin pertanian ini mampu meningkatkan efisiensi waktu kerja dan biaya pertanian 4.0, dengan menghemat sampai dengan 60%, ujarnya. (kus)