SITUBONDO, beritalima.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku terkesan dengan wisata Kampung Blekok, di Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo.
Karena keindahan alam wisata yang memiliki konservasi mangrove seluas 27 hektare, dan dihuni oleh ribuan spesies burung air, seperti kuntul dan blekok, mampu menghadirkan suasana alam yang asri.
” Pengalaman yang fantastis, ada kesan mistis. Tapi tentunya membawa satu kenangan yang manis. Tiga catatan untuk Kampung Blekok, fantastis, mistis, dan manis,” ungkapnya usai melakukan penilaian di Desa Wisata Kampung Blekok, yang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang dihelat Kemenparekraf, pada Jum’at (17/9/2021).
Ia pun mengungkapkan, selamat karena Kampung Blekok masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Padahal ada sekitar 75 ribu desa wisata di Indonesia yang ikut berkompetisi menjadi desa wisata terbaik.
Kendati begitu, pihaknya tetap mengharapkan adanya peningkatan dalam upaya memacu Kampung Blekok menjadi wisata kelas dunia.
Upaya itu adalah menerapkan 3C dan 3G. Yakni commitmen, competence dan champions. Dan 3G, gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama) dan gaspol (garap semua potensi).
Selain itu, Sandiaga menyarankan, agar pengelola Kampung Blekok meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini untuk menopang desa wisata berbasis ekowisata itu, semakin maju dan bahkan mendunia.
“Kualitas pelayanan bisa ditingkatkan. Kita ada program peningkatan sumber daya manusia bersertifikasi. Kami akan rangkul pramuwisma untuk ikut program ini,” tutupnya.
Ia juga menekankan agar Kampung Blekok juga turut ditopang dengan ekonomi kreatif masyarakat setempat seperti saat ini. Sehingga mampu bertahan di tengah pandemi.
“Mangrovenya harus diperluas. Kita ada dana yang besarnya sekitar 100 hingga 150 dollar, yang bisa kita kelola untuk penanaman mangrove bersama lintas kementerian,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi berharap Kampung Blekok bisa memperoleh predikat juara dalam rangka ADWI 2021. Tak perlu nilai yang tinggi, terpenting bisa meraih predikat juara, minimal bisa masuk 10 besar.
“Desa Wisata Kampung Blekok, tidak usah mendapat nilai yang tinggi, cukup jadi nomor satu saja,” ujar Bung Karna, sapaan akrabnya.
Bupati berkomitmen akan terus mengembangkan Kampung Blekok dengan sebaik-baiknya. Sejalan dengan upaya pemerintah daerah, untuk terus mendukung oksigen hutan mangrove di Situbondo.
“Kami dapat program penanaman hutan mangrove seluas 175 hektare dari Kementerian Perikanan dan Kelautan. Semoga ini bisa menjadi gedung oksigen di Kabupaten Situbondo. Semoga kehadiran Menteri menjadikan Kampung Blekok lebih maju,” ungkap Bung Karna.(*/Bet)