Miliki Harga Jual Tiga Kali Lipat,Gubernur Khofifah Ajak Petani Tanam Melon Prima

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak petani, khususnya petani buahmelon untuk mulai menanam melon prima.

Ini karena harga jual melon prima mencapai tiga kalilipat dari harga melon super, marketnya pun luas dan sangat potensial.

Sehingga, diharapkan parapetani juga akan semakin meningkat kesejahterannya.“Harganya dibanding melon biasa sangat jauh perbedaannya, melon dengan sertifikat primaitu harganya tiga kali lipat dari melon super. Jika melon super dijual Rp. 6.000,-/kg, maka melonprima bisa mencapai Rp. 18.000,-/kg,” kata Gubernur Khofifah saat Panen Melon Prima di UPTPengembangan Agrobisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura, Desa Lebo, Sidoarjo, Rabu (15/5).Gubernur Khofifah mengatakan, untuk menanam melon prima memang membutuhkantambahan modal.

Namun disisi lain, marketnya sangat menjanjikan, apalagi, jika diiringi inovasidan kreativitas yang unik, seperti buah melonnya dibentuk kotak (square), atau hati (heart),kemudian ditambahkan aksesoris pita, sehingga menjadi lebih eksklusif.“Ini sesuatu banget, dan ini sudah bisa masuk ke market yang lebih memberikan nilaitambah bagi petani,” kata Khofifah lantas mencontohkan, beberapa pemesan melon prima iniberasal dari dalam dan luar kota, bahkan provinsi.

Salah satunya beberapa supermarket modern danbuah-buahan terkenal di Surabaya yang memesan sebanyak 600 buah atau sekitar 800 kg. Dengan bertanam melon prima, orang nomor satu di Jatim ini optimis akan berkontribusimenurunkan angka kemiskinan di pedesaan, serta Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim.Saat ini, kemiskinan di pedesaan di Jatim masih sebesar 15,2%. Sedangkan sebagian besar profesimasyarakat di pedesaan adalah bertani.

“Dari 15,2% itu, kita akan terus mencari dan memaksimalkan titik-titik mana yang bisameningkatkan pertumbuhan-pertumbuhan baru, termasuk mendorong agar menanam melon prima,”ujarnya.Lebih lanjut gubernur wanita pertama di Jatim ini mengatakan, salah satu referensi successstory bertani melon adalah petani di Plumpang, Tuban.

Para petani tersebut rata-rata berusia muda,atau masuk generasi millennial. Ketertarikan mereka bertani melon karena nilai tambahnya luarbiasa dibandingkan bercocok tanam padi. “Oleh karena itu, inovasi-inovasi sektor hortikultura harus terus kita lakukan, apa yang bisadi create dari produk hortikultura yang indah, akan menambah estetika dari sebuah produk, danpasti nilai tambahnya juga lebih baik,” terangnya seraya mengimbuhkan, inovasi dan kreativitas ituakan meningkatkan kesejahteraan bagi petani.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian Jatim, Hadi Sulistiyo mengatakan, teknologipertanaman melon prima di UPT ini dilakukan secara modern, yakni didalam screen house seluas3.200 m3 dengan jumlah tanaman sebanyak 3.412 tanaman. Screen house ini dilengkapi denganirigasi tetes, sehingga menghemat biaya pengairan dan mengurangi penggunaan pestisida kimia.“Pertanaman dimulai pada 11 Maret 2019, sehingga saat ini siap untuk dipanen,” katanyalantas menjelaskan, melon prima dibudidayakan dengan berpedoman pada standar operasionalprosedur (SOP) budidaya yang baik, sehingga produk melon prima UPT ini memperoleh sertifikasiPrima 3.

“Kebun Lebo juga menjadi tempat edukasi bagi yang ingin belajar tentang pertanian, jugamenjadi tempat agrowisata yang banyak dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa, serta masyarakatumum,” katanya sembari mengimbuhkan, di UPT ini juga dilengkapi dengan fasilitas outbond.

Hadir dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Sidoarjo, beberapa kepala OPD di lingkupPemprov Jatim, seperti Kadis Perindag Prov. Jatim, Kadis Kominfo Jatim, Karo Adm. SDASetdaprov Jatim, serta para wartawan dari berbagai media. (rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *