Kabupaten Malang,beritalima.com | Taman Wisata Wendit yang berada di Jalan Raya Wendit, Lowoksoro, Mangliawan, Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, paska covid 2021 akhir hingga kini kondisinya sangat miris, kurang perawatan. Hal itu terlihat saat awak media menelusuri beberapa wahana yang saat ini mulai berkarat. Tak hanya itu, para pengunjung pun mulai tak tarik terhadap wisata yang dulunya pernah viral di era 90 an.
“Sekarang sepi mas, paska covid dibuka pada akhir 2021 lalu, hingga sekarang pengunjung pun berkurang, kalau weekend itu tak sampai 100 orang, apalagi hari biasa tambah kadang gak sampai 10 orang,” ungkap Kepala UPTD Wisata Wendit Herry Supriyanto ditemui awak media Rabu 08/03/2023.
Sedangkan target PAD, menurut Pria Kelahiran Tanjung Priok Jakarta ini menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu target pendapatan untuk Kawasan Wendit itu oleh DPRD Kabupaten Malang ditargetkan sejumlah Rp 5 Miliar per tahun.
“Target, kita 5 Miliar kemarin digedok oleh Dewan, sedangkan pendapatan untuk saat ini sepi, itu pun ada beberapa wahana yang dibuka pada saat ramai pengunjung saja, pokoknya sekarang pendapatan kita menurun drastis, bisa dikatakan pailit ya pailit” keluhnya.
Selain itu, dulu dikatakan bahwa pemandian Wendit banyak dilirik investor dari luar Malang, bahkan para investor ini pun sempat berkunjung ke Taman Wisata Wendit. Namun, sayangnya setelah melihat dan melakukan survey sudah tidak ada berkabar.
“Kalau menurut saya lebih baik pengelolaan taman wisata ini, dikelola pihak ketiga atau invertor yang kuat, soalnya banyak masalah yang harus dihadapi di sini, mulai penataan parkir, warung warung, aset aset yang dikuasai orang lain, dan banyak lagi,” kata dia.
Perlu diketahui bahwa Taman Wisata Air Wendit sudah ada sejak ratusan tahun lalu, tak cuma sebagai tempat wisata, Wendit juga merupakan sumber air kehidupan bagi ribuan warga Kabupaten dan Kota Malang.
Air Taman Wisata Wendit berasal dari 4 gunung di Jawa Timur. Hal itu membuat tempat ini begitu istimewa. Suasana asri dari pepohonan nan hijau serta kehadiran monyet-monyet di sana, menjadikan Wendit bak hutan di tengah kota.
[Editor : Santoso]