MTsN Selalu Memupuk Kreatifitas Anak di Sekolah

  • Whatsapp

JOMBANG, beritalima.com – Peserta didik MTsN Denanyar selalu mendapat bimbingan dari para guru untuk menumbuhkan kreatifitas anak hingga berhasil sampai pada kejuaraan. Guru – guru yang berhasil memberikan bimbingan yang baik kepada anak maka guru – guru tersebut akan mendapat reward, juga akan diberikan funishment bila kurang membina anak dengan baik. Ini merupakan misi pembelajaran yang diterapkan di MTsN dan ke depannya harus lebih ditingkatkan. Demikian hal itu disampaikan Dra. Hj. Farida Priyatna, MM Kepala MTsN Denanyar yang berhasil ditemui di ruang kerjanya, Minggu (7/5/2017) mengenai kreatifitas anak di sekolah.

Dalam proses pembelajaran menurutnya, menggunakan pilot project K-13 dan SKS karena di MTsN Denanyar terdapat pesserta didik istimewa bila memenuhi syarat bisa lulus dua tahun. Dari tiga tahun ini ada program dua tahun lulus, namun bila guru – guru itu tidak ingin menumbuhkan kreatifitas maka secara otomatis bisa tertinggal, karena itu perlu dibimbing dan terus mengembangkan kretifitas anak di sekolah.

“Kemarin kita bisa membuktikan hasil karya anak -anak dan bisa memenangkan juara satu saat di Mojokerto,” ungkapnya.
MTsN di Jombang yang menyediakan kelas untuk peserta didik cerdas istimewa hanya di MTsN Denanyar dan MTsN Tambak Beras. Anak – anak yang mengikuti PDC tersebut karena Iqnya 130. Itupun tergantung dari IQnya anak – anak kalau terpenuhi 130 ke atas. Maka dari itu diterangkan Kasek MTsN Denanyar bila tidak sampai 130 keatas maka kelas untuk peserta didik cerdas tidak akan dibuka.

Penerapan pendidikan akselerasi yang pernah dilakukan sebelumnya berbeda dengan yang diterapkan sekarang ini yaitu Peserta Didik Cerdas Istimewa, seperti sekarang di kelas VII ada 21 siswa dan kelas VIII ada 18 orang. Pendidikan akselerasi selama dua tahun yang telah diforma harus selesai. Sedangkan untuk PDC tergantung siswa di sekolah bila mampu menyelesaikan SKS maka mampu menyelesaikan SKS dan bisa menyelesaikan studi di MTsN Denanyar selama dua tahun.
“Kalau akselerasi 6 semester, 1 semester 4 bulan sedangkan PDC 2 tsedangkan PDC 2 tahun 4 semester dan waktunya pun berbeda,” terang Faridah.

Lebih lanjut diterangkan Hj. Farida, mulok MTsN Denanyar mengikuti Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar dan beberapa pendidikan ektra kulikuler (ekskul) yang dibutuhkan siswa – siswi, karena mengikuti kemampuan anak – anak yang berbeda yang harus dipupuk dan selalu mendodong anak – anak untuk mengikut even di luar.

Masih diungkpkan Faridah, selama memimpin MTsN Denanyar banyak anak – anak yang mengukir prestasi, yakni juara dua se – Asia Tenggara untuk Matematika. Sedangkan untuk aksioma tiga tahun sebelumnya selalu menyabet juara umum secara berturut – turut. Sampai saat ini di Kabupaten Jombang mendapat juara umum. Namun yang lebih tergress sekarang ini adalah MAN PK. Di Jawa Timur yang ditunjuk oleh pusat ada dua yaitu MAN Denanyar dan MAN Jember.

“Alhamdulillah anak – anak MTsN yang mendaftar sebanyak 30 orng diterima 15 orang, MAN PK itu testnya langsung dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. Sementara siswa – siswi yang mondok 60% sedangkan yang pulang ke rumah masing – masing 40%,” ujarnya. Dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *