Mulyanto Ingatkan Jokowi Agar Bersiap Hadapi Covid-19 Jadi Endemi

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr H Mulyanto mengingatkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadapi berbagai kemungkinan termasuk virus Crona (Covid-19) menjadi endemi.

Karena itu, Mulyanto meminta Pemerintah segera meningkatkan jumlah vaksinasi kepada masyarakat. Selain itu, Pemerintahan Jokowi harus mendorong percepatan riset, pengujian dan produksi vaksin Merah Putih, sebagai produksi anak bangsa.

 

“Endemi merupakan penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di daerah atau wilayah tertentu, misalnya penyakit malaria di Papua, Demam Berdarah Dengue (DBD). Jadi, endemi adalah penyakit yang akan selalu ada di daerah tersebut, tetapi dengan frekuensi atau jumlah kasus yang rendah,” jelas Mulyanto.

 

Dia melihat besar kemungkinan Covid-19 menjadi endemi di beberapa tempat, termasuk di Indonesia. Itu terjadi karena penanggulangan yang tidak tuntas. Virus asal Wuhan, China, itu sudah terlanjur menyebar ke seluruh pelosok tanah air.

 

“Karena itu vaksinasi harus optimal. Cakupannya harus diusahakan lebih dari 70 persen penduduk,” tegas Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI nidang Industri dan Pembangunan ini kepada Beritalima.com di Komplek Parrlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/8).

 

Dia memperkirakan, penanganan Covid-19 di Indonesia membutuhkan waktu yang panjang. Karena itu, perlu ada pengulangan vaksin untuk masyarakat. Sedangkan buat tenaga kesehatan perlu segera diberikan booster vaksin ketiga.

 

Melihat kondisi ini, pengadaan vaksin domestik yaitu vaksin merah putih atau Nusantara sangat diperlukan. Diharapkan September tahun depan sudah dapat didistribusikan dan tidak boleh meleset.

“Bio Farma bersama LBM Eijkman sangat diharapkan dapat menuntaskan vaksin ini.

Termasuk obat-obatan yang selama ini terbukti efektif dapat terus diadakan termasuk distribusinya ke daerah,” kata pemegang gelar Doktor Teknik Nuklir lulusan Tokyo Institute of Technology (Tokodai), Jepang 1995 tersebut.

Ditambahkan anggota Komisi VII DPR RI itu, menghadapi kemungkinan endemi ini masyarakat harus menyiapkan mental.

Dia mengibaratkan pandemi seperti orang berlari sprint sedangkan endemi seperti orang lari marathon.

Artinya penanggulangan endemi butuh waktu dan nafas yang panjang.

“Dengan demikian prokes tidak bisa dihilangkan. Selain itu, peralatan testing PCR dan lab bio safety level-2 harus ada di semua provinsi, sehingga waktu pengujiannya cepat,” ungkap wakil rakyat dari Dapil III Provinsi Banten tersebut.

Seperti diberitakan, sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indarwati memperkirakan Covid-19 akan berubah menjadi endemi. Artinya Indonesia akan menghadapi persebaran virus Covid-19 dalam jangka waktu lama. Karena itu, Pemerintahan Jokowi harus berupaya menyusun anggaran yang disesuaikan dengan penanggulangan endemi tersebut. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait