Munas Inkindo DKI Jakarta : Mendorong Tenaga Kerja Konstruksi Harus Bersertifikat

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam kehadirannya atas Musyawarah Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia DKI, Jakarta 19 April 2018 di Hotel JS Luansa, dengan mengetengahkan Inkindo DKI Hadir Untuk Jakarta Yang Lebih Baik.

Inkindo DKI yang diketuai Ir. Peter Frans, yang juga menjabat sebagai Direktur PT. Citrajasa Enginering Consultan. Pada kesempatan ini Sandiaga mengatakan ada 71 triliun bisa digunakan untuk kolaborasi dalam menciptakan lapangan kerja, manakala para konsultan lebih aktif berpartisipatif.

Lebih lanjut dijelaskan Sandiaga Uno kepada wartawan, bahwa keberadaan Inkindo telah banyak memberikan kontribusi kepada Pemerintah DKI Jakarta dan banyak melakukan kegiatan-kegiatan strategis, sesuai UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi adalah Pembina Jasa Konstruksi di tingkat Provinsi sekallgus juga pengguna Jasa Konsultansi.

Sementara dalam Munas Inkindo tersebut memiliki agenda penting, yaitu Pertama, PemilIihan Ketua DPP lNKlNDO DKI Jakarta Masa Bakti 2018-2022. Kedua, Menyusun Garis-Garis Besar Haluan Kebijakan Organisasi (GBHKO) 2018-2022. Ketiga, Menyusun Pedoman Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi (APBO) 2018-2022.

Lebih jelasnya dikatakan Peter Frans terhadap pembangunan konstruksi yang sampai saat ini masih dilaksanakan di sepanjang jalan Sudirman, Gatot Subroto, MT. Haryono, dan Jalan Rasuna Said. Akibat keterlambatan pelaksanaan konstruksi yang seharusnya dilaksanakan 10 tahun yang lalu. Namun berhubung adanya even besar dalam menghadapi Asian Games tahun 2018 ini, maka mau tidak mau harus dilaksanakan juga. Karena kalau tidak dikerjakan menurutnya tidak akan tercapai.

“Dalam mengatasi kemacetan, membangun jalan tol tidak menemukan solusi karena dengan jalan tol lima tahun kemudian akan terjadi kemacetan lagi. Maka untuk tepat dalam mengatasi kemacetan adalah dengan membangun Mass Rapid Transportasi (MRT) atau angkutan masal,” tegasnya

Hal lain disampaikan Peter terhadap Munas Inkindo DKI Jakarta, bahwa peranan konsultan yang baik 50%. Indonesia dengan negara lain memiliki hal yang sama kerap terjadi tumpang tindih, sehingga terjadi banyak kasus keselamatan tenaga kerja.

“Banyak tenaga kerja konstruksi Indonesia tidak bersertifikat, jumlah tenaga kerja konstruksi Indonesia berjumlah 7 juta sedangkan yang belum bersertifikat dan belum memiliki keterampilan sebanyak 6 juta. Oleh karena itu kata Peter, Inkindo mendorong agar tenaga kerja konstruksi Indonesia besertifikat. Kalau sudah bersertifikat maka secara otomatis memperhatikan keselamatan kerja,” tandasnya.

Lebih jauh ditambahkan Peter adalah pekerja konstruksi sekarang ini dipercepat, konstruksi tiga sip pagi siang malam. Sedangkan konsultannya hanya satu maka dalam pelaksanaan efektifnya menurut keterangan Peter, jelas tidak bisa. “Kedua harus menjaga keselamatan kerja itu wajib dilaksanakan disetiap pekerjaan konstruksi,” imbuhnya. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *