PONOROGO, beritalima.com- Karena tak memenuhi quorum, Musyawarah Daerah (Musda) kesembilan Partai Golkar Dewan Pengurus Daerah (DPD) II Ponorogo, diambilalih DPD I JawaTimur, Kamis 14 Juli 2016.
Sebenarnya, dalam Musda yang diselenggarakan di gedung Sasana Praja, sempat dipenuhi oleh kader partai berlambang beringin dari seluruh Ponorogo. Sejak pukul 10.00 WIB ruang pertemuan utama sempat menguning oleh seragam anggota partai pemenang Pemilu di bumi Reyog tersebut.
Namun saat memasuki sidang paripurna dengan agenda pemilihan ketua sidang, pembahasan tata tertib dan lainnya, jumlah peserta Musda menyusut. Dari 21 DPC yang punya hak suara, hanya tujuh saja yang hadir. Sidang pun dinyatakan tidak memenuhi quorum.
“Karena tidak memenuhi quorum sesuai pasal 38 ayat 2b Anggaran Dasar hasil Munaslub Bali, maka Musda kami tunda dan diambil alih oleh DPD I. Bukan dibatalkan, hanya ditunda,” terang Sekretaris Bidang Organisasi DPD I Partai Golkar Jawa Timur, Meulila, usai penutupan Musda.
Menurutnya lagi, hal yang terjadi adalah dinamika organisasi yang biasa terjadi dalam Partai Golkar. Hanya saja para pengurus DPD I Jatim yang datang fullteam agak heran dengan penyusutan jumlah peserta Musda ini. Padahal, Musda belum memasuki agenda utama, yakni pemilihan ketua DPD II.
“Indikasi apa ini, semua sedang kami selidiki. Kita ini belum mulai, baru mau rapat paripurna pertama, belum sampai ke pemilihan ketua kok sudah ndak ada orang, kami sendiri belum tahu,” katanya dengan penuh keheranan.
Meulila membantah kalau kaburnya para peserta musda terkait munculnya Yuni Widyaningsih, ketua DPD II Partai Golkar saat ini, sebagai calon tunggal dalam Musda kali ini. Bahkan kalau pun ada pesaing, calon tersebut tetaplah kader partai Golkar. “Kami luruskan, indikasi apa kami belum tahu. Ini pembelajaran bagi DPD I,” tambahnya.
Sejumlah pengurus DPD II Partai Golkar Ponorogo enggan dikonfirmasi soal pengambilalihan Musda oleh DPD I Partai Golkar Jawa Timur. (Dibyo)