Jakarta —Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri peresmian Gedung Kapten Penerbang (Pnb) Anumerta Surindro Supjarso di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur. Gedung Surindro Supjarso akan menjadi tempat pelatihan dan analisis pertempuran udara.
Kehadiran Puan di Lanud Iswahjudi, Kamis (16/6/2022), disambut oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Komandan Lanud Iswahyudi, Marsma TNI Mochammad Untung Suropati. Peresmian juga dihadiri sejumlah perwira dan prajurit serta purnawirawan TNI AU.
Puan mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan untuk almarhum Surindro Supjarso karena nama suami pertama Megawati itu diabadikan sebagai nama gedung.
“Saya mewakili keluarga besar Almarhum Kapten Penerbang Anumerta Surindro Supjarso mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas penghormatan yang diberikan, dengan digunakannya nama Beliau sebagai nama salah satu gedung di Lanud Iswahjudi,” kata Puan.
Peresmian gedung tersebut turut dihadiri Mohammad Rizki Pratama (Tatam) dan Prananda Prabowo (Nanan), dua anak Megawati dari hasil perkawinannya dengan Surindro Supjarso. Sementara itu Megawati mengikuti peresmian secara virtual.
Kapten Pnb Anumerta Surindro Supjarso merupakan perwira TNI AU yang gugur dalam bertugas setelah pesawat Skyvan T-701 yang dipilotinya terjatuh di Perairan Biak, Papua, pada tahun 1970. Puan berharap dengan penyematan nama Surindro Supjarso di gedung Lanud Iswahjudi dapat menjadi pengingat mengenai tugas dan tanggungjawab dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.
“Beliau merupakan salah satu sosok penerbang tempur yang tangguh dan berjiwa patriot, yang mendedikasikan hidupnya untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia,” tuturnya.
Puan pun menyampaikan permintaan maaf karena sang ibu tidak bisa menghadiri peresmian Gedung Surindro Supjarso secara langsung. Terutama kepada veteran sesama rekan Surindro Supjarso saat mengabdi sebagai penerbang TNI AU.
“Izinkan saya menyampaikan salam dari Ibu Mega kepada para sesepuh dan Ibu-Ibu istri mantan personel Skuadron 41 dan 42, yang pernah bersama-sama bertugas dan berinteraksi bersama Almarhum Kapten Penerbang Anumerta Surindro Supjarso dan Ibu Megawati Soekarnoputri,” ungkap Puan.
“Kami juga ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas jasa dan pengabdian Bapak/Ibu sekalian selama ini kepada bangsa dan negara,” lanjut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Lebih lanjut, Puan menyebut betapa besarnya jasa para pahlawan. Menurutnya, generasi penerus harus selalu mengingat jasa dan pengabdian yang telah diberikan para pahlawan kepada bangsa dan negara.
“Doakan kami semua agar dapat melanjutkan perjuangan untuk memajukan Indonesia,” pinta Puan.
Puan lalu mengutip pernyataan Soekarno dalam perayaan HUT TNI AU tahun 1951, yang saat itu masih bernama AURI. Pernyataan Bung Karno itu yakni: bila angkatan bersenjata Indonesia ingin sejajar dengan angkatan bersenjata dunia, harus memiliki angkatan udara yang kuat dan siap.
“Jika Angkatan Perang kita hendak berdiri setaraf, setinggi, sederajat dengan angkatan perang dunia internasional, kita harus mempunyai Angkatan Udara yang sebaik-baiknya,” tambah Puan menirukan ucapan sang kakek.
Menurut mantan Menko PMK ini, apa yang disampaikan oleh Bung Karno tercermin dalam motto TNI AU, yakni Swa Bhuwana Paksa. Motto tersebut mengandung makna bahwa TNI AU merupakan payung yang melindungi seluruh wilayah kedaulatan Indonesia dan mengangkat harkat martabat bangsa serta bertekad membangunnya untuk menjadi Indonesia yang jaya di udara.
Oleh karenanya, Puan memberi apresiasi dengan hadirnya fasilitas pelatihan Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) di Lanud Iswahjudi yang juga diresmikan hari ini. Gedung Surindro Supjarso akan menjadi tempat pelatihan ACMI.
“Air Combat Maneuvering Instrumentation menjadi bagian penting untuk mewujudkan cita-cita Bung Karno tersebut. Karena ACMI menjadi sarana penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan personel TNI Angkatan Udara, terutama Penerbang, Ground Control Interceptor atau Fighter Controller dan personel pendukung lainnya,” urainya.
Puan menyebut, ACMI menjadi satu sistem senjata untuk mewujudkan TNI AU sebagai Angkatan Udara yang disegani. Ia berharap modernisasi fasilitas TNI AU ikut diimbangi dengan kemajuan perkembangan para prajurit-nya menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
“Sebab teknologi akan terus berkembang, ancaman pertahanan juga akan terus dinamis. Namun ada hal yang tidak berubah, yaitu Indonesia akan terus memerlukan prajurit TNI yang tanggap, tanggon dan trengginas yang memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi,” sebut Puan.(ar)