MOJOKERTO, beritalima.com – Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya bukan sekedar gerak jalan biasa, tapi membangkitkan semangat nasionalisme. Pasalnya, gerak jalan ini merupakan napak tilas para pejuang yang bergerak dari Mojokerto ke Surabaya untuk bersiap melaksanakan perang melawan pasukan Inggris pada 10 November 1945.
Ketika itu, para pejuang kita yang merupakan perpaduan antara rakyat, TNI/Polri, serta para santri dengan gagah berani bermodalkan bambu runcing melawan pasukan Inggris yang bersenjatakan lengkap dan lebih modern. Para pejuang kita berhasil memenangkan pertarungan itu dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Itulah semangat nasionalisme yang harus kita jaga. Persatuan kekuatan antara rakyat, TNI/polri serta santri menjadi dasar untuk meneladani perjuangan para pahlawan” kata Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo saat memberangkatkan peserta Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya dengan tema “Satukan Langkah Untuk Negeri” di Jl. Raya Prajurit Kulon Kota Mojokerto, Sabtu (12/11) sore.
Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim mengatakan, semangat nasionalisme harus terus dijaga dan digelorakan di era globalisasi saat ini. Pasalnya, nasionalisme adalah modal dasar untuk menyukseskan pembangunan yang dampaknya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Jika kita punya semangat nasionalisme, maka bangsa ini bersatu, hidup dengan rukun, aman dan nyaman. Itulah modalnya untuk keberhasilan pembangunan. Karena itu, saya mendukung gerak jalan perjuangan ini karena bisa membangkitkan semangat nasionalisme” katanya.
Masih menurut Pakde Karwo, gerak jalan perjuangan ini diikuti oleh 10 ribu lebih peserta baik dari Jatim dan seluruh Indonesia. Karena itu, ia berpesan agar masyarakat Jatim bisa menerima dengan ramah kehadiran peserta dari provinsi lain. “Kita tunjukkan dan buktikan Jatim tempat yang aman, nyaman, dan ramah bagi tamu” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dispora Jatim, Supratomo mengatakan, gerak jalan perjuangan ini diikuti oleh lebih dari sepuluh ribu peserta, baik dari Jatim dan seluruh Indonesia. Mereka terdiri dari perorangan putra /putri (2.350 peserta), beregu umum (576 regu), beregu TNI/POLRI (21 regu), dan beregu pelajar (40 regu) dengan menyediakan total hadiah Rp 118,5 juta dan doorprizenya semakin banyak.
Guna menjamin rasa aman dan nyaman bagi peserta gerak jalan dan festival sepeda kuno, kegiatan ini dikawal oleh 2.057 kepolisian, 200 tenaga media, 24 mobil ambulance dan 9 rumah sakit rujukan serta mendapat jaminan asuransi diri. Untuk memperlancar informasi antar panitia juga didukung 100 personil relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI)
Selain itu, untuk memantau situasi perjalanan peserta, bisa dipantau melalui video streaming Dinas Komifo Jatim, dan CCTV Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim, dan untuk mengangkut para peserta yang terlambat atau tidak kuat mencapai garis finish telah disiapkan 10 truk penyapu ranjau dari TNI AL.
Sementara untuk jarak tempuh dari rute gerak jalan Mojokerto-Surabaya tahun ini berubah dari tahun lalu, yakni bertambah 1 kilometer dari 55 Km menjadi 56 Km setelah startnya dipindah. Berikut adalah rute yang akan dilalui para peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya: Start : Lapangan Raden Wijaya Jl Surodinawan – Jl. Tribuana Tunggaldewi – Jl. Brawijaya – Jl. KH. Wakhid Hashim – Jl. Bayangkara – Jl. Gajahmada – Jl. Raya Mlirip (depan Ajinomoto) – Jl. Nasional 15 ( Mojokerto – Krian) – Jl. Jendral Bambang Yuwono – pos 1 Krian (Jl. Basuki Rahmat) – Jl. Raya Kemasan – Jl. Raya Ponokawan – Jl. Nasional 15 ( Surabaya-Krian/Trosobo-Kletek) – pos 2 Sepanjang (Jl. Raya Geluran) – Jl. Raya Kalijaten – Jl. Raya Ngelom – Jl. Raya Mastrip – Jl. Raya Gunung Sari – Jl. Joyoboyo – Kebun Binatang – Jl. Raya Diponegoro – Jl. Pasar Kembang – Jl. Kedungdoro – Jl. Blauran – Jl. Bubutan – Jl. Kebonrojo – finish (Jl. Pahlawan). (**)