SURABAYA, beritalima.com – Program kerjasama antara Pemprov Jatim dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tidak sekedar pererat kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah, tetapi lebih ke hubungan kultural. Hubungan Jatim dengan RRT bukan hanya hubungan pemerintahan atau Konjen dengan Pemprov, tetapi hubungan kultural yang historisnya sudah lama.
“Kerjasama Pemprov Jatim dan RRT tidak hanya hubungan ekonomi dan kebudayaan, tidak semata-mata ekonomi tetapi juga hubungan kultural. Hubungan kultural yang panjang tidak bisa terpisahkan. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan antara RRT dengan Jatim yang memperkuat yakni hubungan kultural.” ujar Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo saat menghadiri Resepsi Perpisahan Konsul Jenderal RRT untuk Surabaya Yu Hong dan Konsul Yu Jie di Ballroom Hotel JW Marriott Surabaya, Kamis (18/8) malam.
Ia mengatakan, selama kepemimpinan Konjen RRT untuk Surabaya Yu Hong telah banyak dilakukan fasilitasi berbagai kegiatan sosial, perekonomian, kesehatan dan sebagainya, termasuk kerjasama antara provinsi. Pemprov Jatim telah bekerjasama dengan 7 provinsi yang ada di RRT antara lain Shanghai, Tianjin, Shandong, Guangxi, Zhejiang, Jiangxi, dan Ningxia.
Selain itu, pada tingkat kabupaten/kota, seperti Surabaya dan Sidoarjo juga telah melakukan kerjasama sister city dengan daerah-daerah di RRT yakni Surabaya dengan Guangzhou dan Xianmen, sedangkan Sidoarjo dengan Jinan.
“Saya kira itu penting sekali untuk di Jatim dengan sister city dan province belajar dari suksesnya RRT membangun proses sangat cepat. Ini namanya pembangunan quantum, melompatnya cepat tetapi dengan basis yang jelas yakni dengan pendidikan terapan,” ujar Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim.
Khusus kegiatan kerjasmaa Jatim dengan Tianjin, masing-masing provinsi telah menyediakan Exchange Center sebagai pusat promosi perdagangan (trade). Pariwisata (tourism), dan investasi (investment).
Lebih lanjut disampaikannya, ke depan, Pemprov Jatim bekerjasama dengan RRT untuk mengembangkan pendidikan vokasional. Tenaga kerja Jatim dididik menjadi tenaga kerja menengah yang terampil melalui pendidikan vokasional.
“Di pasar global, tenaga kerja yang terampil sangat dibutuhkan. Belajar dengan RRT menjadikan pendidikan vokasional menjadi basis pendidikan yang terampil,” kata Pakde Karwo.
Sementara itu, Konjen RRT untuk Surabaya Yu Hong mengatakan, Bulan Mei 2014 pertama kalinya menginjak Surabaya. Saat itu, dirinya merasakan kehangatan suasana Surabaya baik dari segi cuaca, kehangatan hati dari masyarakat, dan kehangatan keakraban persaudaraan.
Dijelaskan, hubungan persaudaraan RRT dan Indonesia telah berkembang dengan pesat. Bisa dikatakan bahwa hubungan bilateral memasuki jaman terbaik dalam masa sejarah. “Saya merasa cukup bangga dan beruntung menjabat sebagai Konjen RRT di Surabaya dalam jaman terbaik ini, serta dapat melayani berkembangnya persahabatan antar kedua negara,” ujarnya.
Selama dua tahun lebih, hal yang menyenangkan baginya yakni melihat begitu pesatnya hubungan RRT dengan Indonesia khususnya wilayah Jatim, tidak bisa dilepaskan dari pemerintahan maupun berbagai kalangan masyarakat. (**).