Jakarta, 18 Oktober 2018 (Humas Bakamla RI)—Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Barat, Tengah dan Timur, serta 14 Kepala SPKKL dan 2 Kepala Stasiun Bumi Bakamla berkumpul dalam rapat monev yang digelar Subdit Monitoring dan Evaluasi Direktorat Kebijakan Kamla. Rapat memasuki hari kedua dengan pembahasan tentang kebijakan pembangunan ASN, di salah satu hotel kawasan Harmoni Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018).
Sehari sebelumnya, telah dilakukan pembahasan mengenai sejauh mana kinerja personel Bakamla dalam melaksanakan pokok-pokok kebijakan tahun 2018.
Adapun pada hari kedua ini dihadirkan beberapa nara sumber untuk membahas tentang kebijakan pembangunan ASN serta upaya untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas ASN yang ideal, peningkatan ASN apabila terkendala keterbatasan anggaran dan sarana prasarana serta pencerahan tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Sebagai narasumber I yaitu Sekretaris Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan-RB Drs. Herman Suryatman, M.Si., dalam paparannya menjelaskan bagaimana melakukan perubahan untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas ASN, dimana dibutuhkan ASN yang memiliki nilai-nilai berpikir outside the box, berani mengambil resiko, telaten dan patang menyerah serta siap menjadi Smart ASN 2024 yaitu integritas, nasionalisme, wawasan global, IT & bahasa asing, pelayanan, networking, dan entrepreneurship.
Narasumber II Kabag Keuangan Kemenpan-RB Akik Dwi Suharto Rudolfuso, Ak., menjelaskan tentang peran agen perubahan dalam mengimplementasikan Reformasi Birokrasi. Dijelaskannya pula tentang tahapan pembentukan agen perubahan, dan diharapkan semua personel Bakamla dapat menjadi agen perubahan (agent of change) yang berintegritas dan bekerja sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja di Bakamla.
Narasumber III Staf Khusus Bidang Pengawasan Bakamla RI Dr. Bibit Samad Rianto, M.M., Ph.D., dalam paparannya menjelaskan tentang korupsi dan penanggulangannya dilingkungan Bakamla, pencegahan korupsi dan peran Bakamla memberantas korupsi serta titik titik rawan korupsi di Bakamla, yang dapat dilihat dari aspek sistem seperti perencanaan anggaran, sistem pembinaan, sistem operasional, sistem pengawasan dan aspek manusia.
Rupanya penjelasan yang diberikan ketiga nara sumber mampu memancing antusiasme peserta untuk bertanya jawab dan berdiskusi, khususnya karena beragam situasi dan kondisi yang dijalani dalam penugasan di daerah. Jawaban yang diberikan narasumberpun terlihat dapat menjadikan motivasi dan penyemangat diri bagi para peserta yang merupakan agent of change di daerah untuk dapat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik bagi Bakamla.
Kegiatan dihadiri 43 orang pejabat setingkat Eselon II, III dan IV Bakamla, yang terdiri dari Kepala Zona Maritim Kamla, Para Direktur, para Kepala Biro, dan Eselon III, Kepala SPKKL dan GS Bakamla.