Ku bawa damai bagimu, ku bawa damai bagimu, ku bawa damai bagimu, ku bawa damai damai damai bagimu. Begitulah nyanyian yang dibawakan oleh GP Ansor pada acara Paskah mahasiswa/i dan pemuda/i di Surabaya yang di pelopori GMKI Cabang Surabaya dan GAMKI Jawa Timur ini “menyihir” hadirin menjadi adem guyub.
Bertempat di gereja HKBP Surabaya, Ibadah Perayaan Paskah yang diselenggarakan oleh GMKI Cabang Surabaya dan GAMKI Jawa Timur pada hari Jumat, 21 April 2017. Acara yang dimulai dari pukul. 18.30 sampai 22.00 WIB menjadi tidak terasa, karena keteduhan perayaan dan perefleksian Paskah, sehingga membuat hadirin merasa betah.
Pdt. Rela Menanti yang juga sekretaris PGIS Kota Surabaya mengawali seruan-seruan Paskah yang digaungkan. Kristus yang telah mati dan bangkit beratus-ratus abad silam telah membawa kebebasan kepada umat manusia dari segala dosa, dosa keserakahan akan alam yang kerap kali dikangkangi oleh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan golongan maupun pribadi, penindasan akan sesama manusia, korupsi dll. Perdamain dengan diri sendiri juga perlu dinyatakan, karena perlawanan terbesar umat manusia adalah kepada dirinya sendiri dengan segala kegoisan yang bercokol di hati setiap individu, pesan yang disampaikan melalui Firman Tuhan yang disampaikan di mimbar.
Kelompok Cipayung Plus (PMII, PMKRI, GMNI, GMKI, KMHDI) dan Aliansi Forum Kebangsaan Jawa Timur yang mengahadiri memiliki pandangan yang sama tentang perdamaian untuk semua ciptaan. Perwakilan PMII mengungkapkan bahwa silahturami seperti ini menurunkan tensi ketegangan yang akhir-akhir ini menguat antar agama, suku dan warna kulit. Perwakilan PMII juga menegaskan harta paling indah yang dimiliki bangsa ini ialah Kebhinnekaan.
Ketua GAMKI Jawa Timur, Rafael Obeng, S.Sos., M.Si menuturkan dalam sambutannya Diskriminasi di dalam gereja saat ini masih menguat dirasakan. Dari diskriminasi Kulit, tingkat sosial, dsb. Maka dari itu gereja saat ini perlu membenahi diri, dengan berdamai dengan dirinya sendiri. Gereja harus menerima dan memperjuangkan kaum-kaum yang lemah dan tertindas, dengan semangat kasih persaudaraan tanpa ada diskriminasi.
Pesan-pesan dalam Paskah yaitu ‘Berdamailah dengan Semua Ciptaan!’ juga dikumandangankan oleh Ketua GMKI Cabang Surabaya, Bradlee Yosua. Banyaknya ketidakadilan sosial dan rusaknya tatanan sosial saat ini membuat pesan perdamaian tidak hanya kepada diri sendiri dan sesama manusia. Tetapi berdamai dengan alam, ekologi dan lingkungan hidup dinilai perlu dan bersifat mendesak. Melihat kerusakan ekologi saat ini yang berdampak kepada keseimbangan kehidupan.
Dengan berdamai denga semua ciptaan, keseimbangan kehidupan antar semua mahluk hidup di bumi pertiwi ini membuat kesejukan yang berkelanjutan akan tercipta sampai anak-cucu-cicit dan generasi-generasi mendatang tetap minikmati bumi yang damai sejaterah.
Penanggung jawab paskah tahun ini Evan Siahaan yang juga Sekretaris Fungsi Bidang Aksi dan Pelayanan di GMKI Cabang Surabaya mengucapkan bersyukur akan terselenggarannya acara paskah yang dihadiri oleh organisasi-organisasi lintas agama dari GMNI, PMII, PMKRI, GMKI, GAMKI Jawa Timur, GP Ansor, Gereja Orthodoks, Gusdurian dan pemuda/i Kristen di Surabaya. Hadirnya Keberagaman ini membuat makna paskah semakin kaya.
Maka dari itu nyanyian yang disenandungkan Hasan Bisri dari GP Ansor Kubawa damai bagimu, kubawa damai bagimu, kubawa damai bagimu, kubawa damai damai damai bagimu, menjadi nyanyian refleksi yang relevan di tengah gejolak saat ini. Pemuda/i dan mahasiswa di harapkan mampu menjadi agen perdamaian dengan semua ciptaan ditengah-tengah masyarakat.