SURABAYA, beritalima.com | Berkontribusi menjamin kualitas pendidikan melalui peningkatan kesadaran akan keselamatan ketenagalistrikan, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mengajak seluruh pegawai terlibat dalam kegiatan PLN Mengajar.
Dengan mengusung tema “Berbagi Kebahagiaan Ramadhan”, kegiatan Pegawai PLN Mengajar ini dilaksanakan di 18 lokasi se-Jawa Timur, melibatkan 200 pegawai, menyasar panti asuhan, sekolah dasar hingga yayasan.
“Serentak pada Ramadhan ini PLN menginisiasi pegawai untuk berbagi ilmu atau wawasan kepada anak-anak dan kaum dhuafa,” kata General Manager PT PLN UID Jawa Timur, Lasiran, Sabtu (15/4/2023).
Mereka mengajar berbagai hal selain yang diajarkan di bangku sekolah seperti kesadaran akan menjaga keselamatan ketenagalistrikan, potensi bahaya listrik dan yang lain yang bermanfaat di kehidupan.
Mengajar di Panti Asuhan Darul Aytam Dluafa Ruqoiyah, Shely Cintya, pegawai PLN UP3 Surabaya Utara, membagikan kiprahnya bekerja di PLN sebagai pengawas Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L). Sebanyak 40 anak asuh di panti asuhan ini antusias menyimak dan mengajukan beragam pertanyaan. Dalam kesempatan ini PLN pun membagikan paket alat tulis dan uang saku.
“Senang sekali bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada adik-adik yatim. Semoga pengetahuan-pengetahuan dasar tentang kelistrikan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran akan bahaya potensi listrik,” jelas Shely.
Acara serupa pun digelar PLN UP3 Malang. Bertajuk “Ramadhan with Love”, mengajak 49 anak yatim dan dhuafa di sekitar Malang Raya untuk mengenal bagaimana petugas PLN bekerja dan bagaimana listrik dapat digunakan sehari-hari. Melalui edukasi ini, PLN mengharapkan generasi penerus dapat lebih memahami bagaimana menggunakan tenaga listrik dengan baik dan aman.
Gendhis, salah satu peserta kegiatan “Ramadhan with Love” terlihat antusias dalam menyimak pemaparan PLN. Manfaat tenaga listrik yang muncul pada berbagai kegiatan harian menjadi hal yang disyukuri oleh Gendhis karena banyak memudahkan aktivitas hariannya seperti belajar dan beribadah. Tidak hanya memahami manfaat listrik, Gendhis dan rekan-rekannya juga mendapatkan penjelasan mengenai potensi bahaya listrik.
“Jadi lebih berhati-hati dan tahu tidak boleh sembarangan main yang bisa terkena listrik. Kalau bermain layangan, petasan harus jauh dari jaringan listrik,” tutur Gendhis.
Lasiran menambahkan, keterlibatan pegawai secara sukarela dalam aksi sosial ini akan terus digiatkan. Melalui kegiatan ini ia berharap keberadaan PLN terus membawa manfaat positif tidak hanya menyediakan pasokan listrik yang berkualitas kepada masyarakat, melainkan juga menghadirkan kebahagiaan dengan berbagai upaya.
“Hari ini saya menyadari bahwa peran pegawai PLN sangat berarti bagi masyarakat dan memberi kebahagiaan bagi banyak orang bisa dilakukan dengan berbagai cara sederhana, semoga terus dapat konsisten memberikan manfaat,” pungkas Lasiran. (Gan)
Teks Foto: Pegawai PLN Mengajar, berbagi ilmu kelistrikan dan kebahagiaan kepada siswa SD dan panti asuhan.