BANYUWANGI, beritalima.com – Pembangunan Pentas terbuka Yang ada di RTH ( Ruang Terbuka Hijau ) Desa Gladag Mulai disoal warga karena diduga ada mark up anggaran selama 2 tahun penganggaran yakni tahun 2018 dan 2019.
Dugaan Markup itu muncul dari hasil investigasi Masyarakat Desa Gladag kecamatan Rogojampi, yang salah satunya HR, sambil menunjukkan hasil investigasi dan menceritakan hasil beberapa kajiannya mengatakan patut diduga memang ada mark up anggaran
“Ya wajar kita menduga ada mark up anggaran, karena dari hasil kajian kami setelah turun ke lokasi dan melakukan penghitungan sesuai harga pembelanjaan per item dalam bangunan pentas terbuka itu hitungan kami hanya menelan anggaran sekitar 100 juta, sementara Pemerintah Desa menganggarkan melalui dana Desa pada tahun 2018 sebesar 109 Juta dan ditahun 2019 sebesar 119 juta, kok sangat fantastis perbedaan biaya dari yang di anggarkan oleh desa dan hitungan kami, ini perlu kita pertanyakan.” Ungkap HR
Sementara menurut Kepala Desa Gladag, Ahmad Chaidir Sidqi, ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan bahwa pembelanjaan sesuai analisa PU
“Yang jelas kami menggunakan analisa DPU (Dinas Pekerjaan Umum) Kabupaten yang menentukan pagu harga satuan barang, walaupun terkadang ada yang lebih diatas dari harga pagu yang ditentukan PU, seperti ongkos tukang.” Terang Kades
Chaidir, juga menjelaskan bahwa di setiap tahun anggaran pasti ada Koefisiensi
“Dalam setiap kali tahun anggaran pasti kita ada koefisiensi dan itu kita silvakan dan kita belanjakan di tahun berikutnya, seperti bangunan pentas Terbuka itu juga setiap tahunnya ada koefisiensi, dan kita pampangkan di banner secara terbuka, jika masyarakat mempunyai analisa sendiri dan disitu ada selisih itu hak masyarakat dan boleh boleh saja, tinggal dari mana analisa masyarakat itu sendiri.” Pungkas Kades.
(Bi)