Caption foto : laurenzus kadepa yang merupakan dari dapil paniai
JAYAPURA ,Beritalima.com-Peringatan Paniai Berdarah yang memasuki 3 tahun lalu di Kabupaten Paniai tepatnya di 8 Desember 2015 yang telah menelan 4 korban yang notabene adalah pelajar belum mendapat penyelesaian dari pemerintah pusat.
Untuk itu dua legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Paniai Deki Nawipa anggota Komis IV DPR Papua dan Laurenzsius Kadepa anggota Komisi I kembali menyoroti Pemerintah pusat (Penpus) untuk segera mengungkap kasus Paniai berdarah.(Senin/11/12/2017)
Decky Nawipa mengatakan rakyat sudah 3 tahun masalah Paniai berdarah belum juga terungkap dan kami merasah kesal sampai hari ini belum ada upaya-upaya untuk megungkap persoalan.
” jangan biarkan masalah ini berlalu begitu saja,kami dari masyarakat Paniai menuntut kepada Pemerintah pusat maupun Daerah lebih serius bagimana caranya mengungkap persoalan ini,”Katanya
Sementara itu Laurenzsius Kadepa meminta kepada Presiden Jokowidodo yang selama ini berbicara untuk membangun Papua lewat pembangunan infrastruktur dirinya menilai pembangunan infrastruktur tidak sebanding dengan aspek HAM yang tidak pernah ada penyelesaian di Papua,malahan terus menerus terjadi.
“Banyak kasus plangaran HAM berat yang terjadi di Papua dan pemerintah pusat terkesan hanya sekedat omongan dan janji bukan hanya masalah Paniai hal serup juga terjadi di Wamena,Wasior,dan yang baru baru kembali terjadi di Merauke,di mana perhatian pemerintah pusat?”Ucapnya
Di tegaskannya bahwa peristiwa pelangaran HAM yang tidak pernah terungkap bartahun tahun di Papua tidak akan pernah di lupakan masyarakat Papua karena inilah bukti ketidak mampuan pemerintah pusat menyelesaikan persoalan di Papua.
“Apakah pemerintah pusat takut menyelesaikan masalah pelangaran HAM di paniai maka akan terjadi bagi NKRI ,”Tegasnya
Untuk itu Kadepa meminta agar pemerintah pusat segera menyelesaiakan masalah Paniai Berdarah jangan di lupakan begitu saja ,karena seiringnya waktu keluarga korban juga masih menunggu kebenaran siapa pelaku pembunuhan terhadap anak anak mereka.
“Sampai hari ini pihak keluarga korban masih menutut adanya proses hukum yang benar pungkasnya untuk itu pemerintah pusat jangan tinggal diam lalu melupakan masalah ini,mungkin pemerintah pusat bisa lupa tetapi bagi kami masyarakat Papua tidak akan pernah melupakanya karena ini akan menjadi sejarah masyarakat Papua bagaiaman kami di tindas dan di bunuh lau di lupakan begitu saja,”Pungkasnya (res)