MADIUN, beritalima.com- Dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Madiun ke-450, Pemkab setempat menggelar kontes ternak di lapangan Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Selasa 17 Juli 2018.
Dalam kontes ini, panitia menghadirkan juri dari Dinas Pertenakan Provinsi Jawa Timur. Sedangkan yang dinilai pada kontes ini, yaitu kategori kereman sapi persilangan hasil IB, bakalan kereman sapi persilangan hasil IB, sapi induk peranakan ongol, kambing jantan peranakan etawa, dan kambing induk peranakan etawa.
Bupati Madiun H. Muhtarom, mengatakan, acara kontes ternak ini merupakan momentum yang sangat tepat dalam rangka mengembangkan sub sektor perternakan. Karena bertujuan untuk menggugah minat masyarakat dan memotivasi perternak dalam memproduksi ternak bibit yang berkualitas.
“Dari data yang ada, populasi ternak dari tahun ke tahun mengalami prningkatan sekitar 5-10% . Populasi saat ini adalah sapi potong 60.881 ekor, kambing 76.445 ekor, domba 22.667ekor dan unggas 3.247.555 ekor,” terang H. Muhtarom.
Untuk produksi daging, lanjutnya, mencapai 5.671 ton dengan konsumsi perkapita per tahun sebesar 839 kilogram.
“Oleh karena itu marilah kita lanjutkan pembangunan perternakan ini melalui peningkatan usaha, intensifikasi, extrnsifiksi dan diversifikasi ternak. Tentunya hal ini harus didukung oleh pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi karena bertujuan untuk membangun sistem perternakan yang mampu memanfaatkan sumber daya lokal berdaya saing dan berkelanjutan untuk meningkatkan populasi ternak. Terutama sapi potong dan mensejahterakan perternak,” tambahnya.
Sedangkan sasaran utama pengembangan komoditas pululasi sapi potong di Kabupaten Madiun, yakni peningkatan produksi melalui peningkatan populasi ternak.
“Dalam upaya mempertahankan swasembada daging sapi dan kerbau secara nasional, telah kita capai pada tahun 2014. Untuk mencapai sasaran tersebut, diperlukan beberapa kebijakan. Antara lain perbaikan insfratuktur, sarana dan prasarana melalui pengembangan pembibitan ternak perbaikan mutu pakan ternak. Selain itu juga penerapan teknologi reproduksi ternak serta pembangunan Puskeswan,” tambahnya.
Kemudian, paparnya, pengaktifan kelompok tani dan Gapoktan melalui pendampingan dan bimbingan terhadap petani untuk perternak dari petugas teknik lapangan dan penyuluh pertanian dalam rangka mengembangkan pembibitan dan budidaya sapi potong, peningkatan sumber daya manuasia yang akan dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan serta magang untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perternak.
“Juga fasilitasi pembiayaan sarana perternakan melalui penyediaan dana perbankan dan penguatan modal usaha kelompok, penguatan usaha agribisnis melalui kredit usaha dari perbangkan serta perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur agribisnis dan terciptanya usaha perternakan yang ramah lingkungan melalui pemanfaatan limbah dan kotoran ternak menjadi biogas,” terangnya. (Rohman/Dibyo).
Ket Foto: H. Muhtarom (baju batik)