SUMENEP, beritaLima.com| Pemerintah Kabupaten Sumenep ingin pelaksanaan kalender wisata 2024 lebih baik dari tahun ini, karena itulah sebelum pelaksanaan dimulai diadakan rapat koordinasi bersama paguyuban, komunitas maupun organisasi masyarakat sebagai penyelenggara kegiatannya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, pelaksanaan kalender wisata 2023 hendaknya menjadi evaluasi untuk kegiatan 2024, sehingga kemasannya harus unik, menarik dan atraktif.
“Kalender wisata 2024 benar-benar memberikan sajian yang berkualitas untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Sumenep,” kata Bupati saat Rakor secara virtual, Rabu (27/12/2023).
Pihaknya mengajak seluruh perangkat daerah bersama penyelenggara membangun sinergitas supaya setiap kegiatan kalender berlangsung sukses, sehingga segala persiapan acara harus matang seperti konsep dan perizinan.
“Kami mengharapkan pihak yang terlibat di setiap kalender wisata ini untuk berkoordinasi agar pelaksanaannya tidak ada kendala dan hambatan yang menodai kegiatan,” terangnya.
Bupati mengatakan, setiap kegiatan kalender wisata harus melibatkan pelaku UMKM di setiap acara, karena pemerintah daerah membuat acara itu tidak hanya sebagai promosi wisata semata, namun juga untuk meningkatkan sektor ekonomi.
“Jadi panitia penyelenggara menyediakan tempat bagi pelaku UMKM, karena melalui kalender wisata ini juga mendorong ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep Edi Rasiyadi mengungkapkan, kalender wisata 2024 yang diprogramkan sebanyak 104 kegiatan sepanjang Januari hingga Desember 2024.
“Setiap bulan kalender wisata mempunyai konsep, seperti kegiatan pada Januari adalah edukasi dan Maret hingga April yakni festival Ramadan serta Idulfitri,” tandasnya.
Pemerintah daerah menjadwalkan memulai kalender wisata 2024 pada 6 dan 7 Januari yaitu Kerapan Sapi piala Bupati Sumenep dan Festival Kreasi Anak Yatim, Ngopi Milan dan Parade Musik Tong-Tong.
“Pada Januari ada 16 kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah bersama komunitas dan paguyuban,” pungkasnya.
(**)