Jayapura, beritalima.com – Maraknya berita Hoax di media sosial, dan pemberitaan tingkat nasional yang mengatasnamakan agama, dan politik hingga berimbas pada rusaknya tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, utamanya berimbas ke Papua, Solidaritas lintas Agama Provinsi Papua angkat bicara, meminta seluruh warga Indonesia untuk kembali ke jatidiri sebagai warga yang cinta tanah air.
Richardus Faroka, Pemuda Katolik, dalam pres release bertajuk selamatkan Indonesia di Abepura Jayapura, mengatakan, bahwa saat ini Indonesia sedang digoyah oleh elit-elit politik tertentu yang hanya demi kepentingannya sendiri bisa mengorbankan keutuhan mega Indonesia.
“Kami harap dan sangat memohon kepada Presiden RI melalui perangkatnya untuk menindak tegas oknum yang mengatasnamakan negara, mengatasnamakan politik, yang dapat menganggu keutuhan negara indonesia,” tegasnya, Jumat (3/2/2017).
Senada dengan hal tersebut, di tempat yang sama, Pemuda Budha Papua, Aan Djamian, mengegaskan jika seluruh agama tidak ada yang mengajarkan permusuhan. Papua dikabarkan diluar sana adalah daerah konflik, padahal ternyata tidak. Namun Jakarta yang katanya tidak konflik dan biasa, ternyata terjadi konflik dan imbasnya ke seluruh nusantara.
“Ada sesuatu yang hilang dalam kehidupan berbangsa kita, adat istiadat kita hilang, rasa toleransi yang juga hilang, rasa merhormati dan menghargai serta rasa cinta tanah Air juga sudah hilang. Permasalahan Jakarta harus segera diselesaikan, agar daerah tidak terprovokasi,” ujarnya.
Sementara Pemuda Ansor Papua, Herman Tjoleng, menegaskan jika Pemuda Ansor Papua berkomitmen menjaga Pancasila, kedaulatan NKRI dan UU 1945 sebagai landasan negara Indonesia.
“Bagi kami NKRI harga mati, oleh karena itu, kami meminta seluruh warga masyarakat indonesia untuk menjaga NKRI ini,” ucapnya.
Sementara Irjie Matdoan, ketua BKMM Papua, meminta warga Indonesia tidak membuat atau menyebarkan berita Hoax, yang belum tentu kebenarannya.
“Sekarang Hoax dimana-mana, dan yang paling banyak adalah di media sosial, seperti Facebook. Karena dengan berita Hoax, bisa menyebarkan berita-berita yang tidak betul,” ucapnya.
“Papua adalah barometer kerukunan di Indonesia, oleh karena itu, pusat harusnya mencontoh kita disini. Persoalan – persoalan yang semakin eksis di Jakarta, dengan tindakan saling lapor tidak mendasar dan tidak sewajarnya. namun hanya atas nama kepentingan tertentu semua itu dipromosikan guna mengalihkan isu dan tindakan para koruptot dan golongan tertentu,”sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga dihadiri pemuda Gidi, pemuda HMI MTO, GMKI, pemuda GAMKI, Pemuda Hindu dan pemuda PMKRI. Selain release, juga dilakukan pernyataan sikap, yang seluruhnya terdapat 6 (enam) butir sikap pemuda lintas Agama Papua, yang ditandatangani oleh enam pemuda Lintas Agama, antaranya, bahwa, Solidaritas Pemuda Lintas Agama menghormati dan menghargai adanya perbedaan suku, ras , Agama dan seluruh penganut kepercayaan yang ada di tanah Papua seperti ini terjaga keberagamanya. Selain itu meminta pimpinan umat beragama di tanah papua agar ikut menyuarakan ajakan damai kepada seluruh umatnya sehingga kedamaian dan keragaman di tanah Papua tetap terjaga, dan meminta kepada Kepala kepolisia RI ( Kapolri ) agar menindak tegas segala bentuk penyebar isu sara melalui Medsos sesuai dengan peraturan p.perundang undangan yang berlaku. (Edy Siswanto).
Caption Foto : Release Selamatkan Indonesia