Perlu Kemandirian, Partai Gelora Indonesia Minta Pemerintah Jokowi Tahan Diri Impor

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Dampak dari wabah pandemi virus Corona (Covid-19) yang melanda dunia termasuk Indonesia, Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus menahan diri melakukan impor.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Ahmad Nur Hidayat meminta pemerintahan Jokowi hendaknya mulai berdikari dan berpikir kreatif untuk kemandirian di segala bidang agar mempercepat posisi Indonesia berada dalam lima besar dunia.

“Covid-19 telah mengajarkan kita bahwa pandemi bisa menghancurkan pariwisata, perdagangan dunia dan kebebasan sosialisasi antar bangsa. Kita perlu berdikari dan menjaga kemandirian sebagaimana yang diserukan founding father,” kata Ahmad Nur Hidayat dalam keterangannya kepada Beritalima.com, Rabu (5/8) malam.

Menurut dia, kemandirian diperlukan untuk memulihkan ekonomi, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi dan pangan secara nasional. “Kita harus memikirkan pemenuhan kebutuhan pokok dari kekuatan domestik. Gelora mengajak kita semua untuk menahan diri tergantung kepada produksi negara lain,” kata Ahmad.

Ahmad yang analis kebijakan publik tersebut menilai, pilihan pendanaan untuk pemulihan ekonomi imbas krisis global berlarut akibat pandemi Covid-19 saat ini sangat terbatas, karena pasar keuangan dunia tak punya kemewahan seperti dulu. “Ini saatnya diperlukan dirigen smart dari tim ekonomi yang mengharmonisasi perekonomian Indonesia yang kompleks ini,” kata dia.

Madnur, sapaaan akrab Ahmad Nur Hidayat yakin dengan kemandirian itu, perekonomian Indonesia segera pulih dan bahkan mempercepat sebagai lima besar kekuatan dunia dengan catatan semua pihak mengedepankan kepentingan nasional, bukan kepentingan sektoral, regional maupun kelompok.

“Saat ini ada indikasi kepentingan sektoral menguat daripada kepentingan nasional. Bank Indonesia tidak boleh memikirkan ego institusinya sendiri begitu juga OJK, LPS dan Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK),” kata Madnur.

Saat ini, lanjut dia, neraca ekonomi makro Indonesia di ujung tanduk dan banyak sektor yang harus diselematkan terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk itu, diperlukan kreativitas ekonomi dalam mencari solusi mengatasi krisis ini.

Pemerintah maupun tim ekonomi tidak boleh main-main dengan stabilitas keuangan saat ini. Karena akan membuat distabilitas yang lebih besar, jika salah dalam mengelolanya.

“Gelora mengajak Indonesia berfikir kreatif, tanpa destruktif terhadap tatanan yang ada untuk mempercepat posisi Indonesia yang berada dalam lima besar dunia,” demikian Ahmad Nur Hidayat. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait