JEMBER, beritalima.com | Untuk mempertahankan produktifitas tanaman padi, ratusan orang turun ke Sungai Bedadung gelontorkan walet.
Diketahui, ratusan orang terdiri dari Himpunan Petani (Hipa), Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Jember dan Provinsi, petani, pramuka dan warga sekitar, melaksanakan gelontor walet diarea sungai di Desa Curah Malang, Kecamatan Rambipuji, Sabtu (26/3/2022).
“Rencana 650an orang. Karena antusias, mungkin ini bisa ribuan,” kata Kabid Sumber Daya Air Dinas PU Bina Marga dan SDA Jember, Jayadi Mustaki.
Jayadi berharap, adanya penggelontoran walet atau sedimen ini, diharapkan pelayanan irigasi lebih maksimal. “Minimal sedimen berkurang dan pemeliharaan lebih mudah,” ucapnya.
Sedangkan Bupati Jember H. Hendy Siswanto yang turut serta terjun ke sungai menyampaikan, gelontor walet ini untuk mempertahankan produksi tanaman padi di Jember.
“Karena sebagai penyangga pangan nasional di Kabupaten Jember. Salah satu kuncinya, melancarkan air sungai disini,” ungkapnya.
Menurut Bupati, sudah sekitar empat tahunan belum ada kegiatan gelontor walet disini. Sehingga sedimen atau walet tebalnya sampai 1,5 hingga 2 meter.
“Sungai ini mengaliri 7 kecamatan, dengan luas lahan pertanian 13.245 hektar,” sebutnya.
Adanya walet ini, Bupati meminta agar ketebalan walet atau sedimen ini tidak terjadi lagi. Sehingga dirinya menyatakan, kedepan agar empat bulan sekali dalam setahun harus diadakan gelontor walet.
“Karena Jember akan bisa berhasil dengan cepat, kalau kita bersama-sama,” akunya.
Selain menghambat aliran air ke lahan pertanian, adanya sedimen atau walet ini bisa berdampak meluapnya air dan terjadinya banjir. (Sug)