Pesan Peduli Mitigasi Bencana Lewat Buku

  • Whatsapp
Foto : Bencana Banjir di Semarang

Jakarta, beritalimacom| Masih hangat dalam ingatan kita bencana banjir yang melanda Semarang, Demak dan Kudus belum lama ini. Bahkan BMKG sempat memberikan peringatan adanya penurunan tanah signifikan di beberapa kota Jawa Tengah.

Tampaknya, kaum intelektual pun sudah mencemaskan hal tersebut. Ini setidaknya yang dituangkan para kaum intelektual lewat Perkumpulan Penulis Satupena Jawa Tengah, yang akhir Desember 2023 menerbitkan buku berjudul Bencana Dari Berbagai Perspektif, Antologi Esai Lingkungan Hidup. Isi buku ini belum lama ini dibahas oleh Satupena di Jakarta (4/4).

Bacaan Lainnya

Kesadaran akan risiko bencana itu tinggi, maka perlu memasukkan penanggulangan bencana ke dalam penataan ruang, sebagai upaya pengurangan risiko bencana di masa depan. Hal itu diungkapkan Mohammad Agung Ridlo, Sekretaris Umum Satupena Jawa Tengah, yang juga sebagai pembicara dalam diskusi buku tersebut.

Agung Ridlo menyatakan, diperlukan kebijakan penataan ruang provinsi, kabupaten, dan kota yang tanggap bencana. Bencana itu terjadi karena manusia tidak memperhatikan alam. “Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang adalah aspek geodesi, geologi, klimatologi, dan legal formal kepemilikan lahan,” jelas ahli planologi tersebut.

Buku setebal hampir 500 halaman ini memuat esai 66 penulis, yang resah melihat kondisi bangsa akibat bencana. Tim editor buku ini adalah Mohammad Agung Ridlo, Esthi Susanti Hudiono, dan Nugroho SBM.

Sebagai salah satu editor, dalam diskusi itu Esthi berkomentar, buku ini merupakan cerminan masyarakat sipil yang ahli. Banyak dari mereka yang terlibat sebagai konsultan, peneliti, dan sebagainya.

“Mereka dengan bersimfoni bisa menerbitkan buku ini. Saya kira, ini bisa menjadi agenda Satupena nasional, sebagai prototipe bagaimana daerah-daerah bicara tentang bencana,” tutur Esthi.

Agung Ridlo mengungkapkan, antologi esai lingkungan hidup ini melihat dari berbagai perspektif, ditulis oleh para penulis dari berbagai disiplin ilmu dan kalangan, dari berbagai kota di seluruh Indonesia dan perguruan tinggi.

“Esai tersaji dengan jelas dan gamblang, menggambarkan suatu bencana, analisisnya tajam, dan memberikan solusi dalam penanganannya,” tulis Ridlo dalam buku itu. Ditambahkannya, berbagai sudut pandang menyiratkan perlunya kolaborasi sinergis pentaheliks dalam penanganan bencana yang sedang dihadapi negeri ini.

Buku ini adalah hasil kerja sama Satupena Jawa Tengah dengan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung; Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah; Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah; dan Pemerintah Kota Semarang.

Jurnalis: Abriyanto

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait