KUPANG, beritalima.com – Sebanyak 50 orang peserta dari Mancanegara (Singapura, Korea Selatan dan Malaysia) batal mengikuti Tour de Timor (TdT) Indonesia. TdT ini rencana akan dilaksanakan mulai 30 November hingga 3 Desember 2016. Namun, karena adanya situasi politik (demo) di Jakarta pada 2 Desember 2016, menyebabkan peserta dari luar negeri menarik diri untuk tidak ikut Tour de Timor.
Hal itu disampaikan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu ketika dihubungi wartawan media ini melalui telpone selulernya, Senin (28/11) siang.
Dikatakan Marius para peserta TdT ini mulai star dari pintu perbatasan Motain antara Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur dengan Republik Demokratic Timor Leste.
“ Mereka star dari Motain tanggal 30 November menuju Kefamenanu melalui Malaka. Kemudian mereka nginap di Kefamenanu, kabupaten Timor Tengah Utara. Para peserta pun akan mengunjungi destinasi – destinasi wisata yang ada di Kefamenanu”, ujarnya.
Kemudian esok harinnya dari Kefamenanu menuju Timor Tengah Selatan. Di Soe peserta nginap dan mengunjungi destinasi – destinasi yang ada di Timor Tengah Selatan. Selanjutnya, peserta melanjutkan touring ke kabupaten Kupang, dan finish di Kota Kupang depan alun – alun Rumah Jabatan Gubernur NTT.
Ia menambakan, awalnya Tour de Timor ini akan diikuti sekitar 50 orang asing yaitu dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan. Namun karena situasi politik di Jakarta menyebabkan orang asing yang sebelumnya sudah mendaftar, akhirnya mereka menarik diri.
“ Ini berpengaruh kalau negara kita tidak aman akan mempengaruhi wisatawan untuk datang ke Nusa Tenggara Timur:”, katanya.
Peserta TdT ini akan lebih banyak orang lokal, yaitu dari Jawa sebanyak 20 orang yang datang ditambah peserta dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur. (Ang)