JEMBER, beritalima.com | Salah satu petani di Jember mengubah lahan gumuk yang kering menjadi lahan produktif.
Hal itu dilakukan oleh Jumatoro, pria asal Desa Candijati, Arjasa tersebut, mengajak pemilik lahan sekitar untuk mengubah lahan berbukit dan penuh bebatuan, menjadi lahan pertanian yang produktif.
Ditemui dilokasi lahan, Jumantoro menyampaikan, dirinya bersama beberapa petani pemilik lahan, bertahun-tahun berjuang menjadikan lahan produktif.
“Saya meyakinkan mereka, bahwa lahan gumuk yang penuh bebatuan, tanaman alang-alang, bambu dan tanaman tidak produktif, berubah jadi lahan pertanian,” katanya, Kamis (23/9/2021).
Jadi, hampir dua tahun dia bersama pemilik lahan, merintis pengolahan lahan tersebut. “Awalnya kita tanami singkong, jagung meskipun kurang maksimal,” bebernya.
Jumatoro menyebut, lahan pertanian nanti ini akan ditanami Balsa dan dibawahnya tanaman Porang, dengan harapan hasilnya lebih produktif dan menguntungkan.
“Bertani itu tidak harus menanam padi dan jagung, tetapi ada tanaman produktif yang lebih menguntungkan,” ungkapnya.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember juga berharap ini bisa dijadikan embrio, bagaimana lahan di Jember utara yang banyak tidak produktif menjadi dibiarkan begitu saja.
Seperti di lahan miliknya, yang awalnya luas lahan hanya seperempat hektar, sekarang lahan pertanian sudah menjadi 2,5 hektar. Ini akan dijadikan lahan percontohan.
“Kami juga berharap, jember memiliki lahan pengolahan Porang. Karena sudah saatnya petani berdaya, bukan diperdaya,” Pungkasnya. (Sug)