Pilbup Banyuwangi Dalam Kondisi Darurat Ulama

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com| Pilbup Banyuwangi dinilai sudah dalam kondisi darurat ulama. Hal itu disampaikan Sekretaris PCNU Banyuwangi, Mohamad Syaifuddin Zuhri.

Yang mana menurutnya, ulama yang merupakan sosok panutan yang harus dihormati karena jasanya yang sangat besar, justru malah diumbar. Dijadikan bahan gunjingan.

“Kalau dikatakan darurat (red : darurat ulama) ya sah saja,” katanya, Selasa (27/10).

Menurutnya, fenomena ini adalah saat dimana ulama harus tegas dan turun gunung. Menyusul sudah beberapa kali beredar isu yang menyudutkan ulama. Yang terkesan mencoba memecah belah umat dengan ulama.

Pertama video juru kampanye Cabup cawabup nomor urut 2 yang mengumbar dana hibah NU yang diduga ingin membenturkan umat dengan pengurus NU. Dan belakangan beredar pula foto kontrak politik yang tertulis antara Cabup cawabup nomor urut 1 dengan ulama KH. Fadlurrahman Zaini dan KHR. M. Kholil As’ad.

Dalam situasi politik seperti Pilbup Banyuwangi, masih Mohamad Syaifuddin Zuhri, ulama punya kewajiban untuk mengarahkan jamaah dan masyarakat kearah yang menurut pertimbangan pasti lebih baik.

Dan kalau ada pihak yang merasa tidak diuntungkan dengan sikap tersebut, kemudian mengambil sikap berupaya menyudutkan atau pun menggunjingkan ulama itu dinilai hal yang wajar. Tapi yang harus diingat, tidak ada satu pun ulama yang menjerumuskan masyarakat. Sejarah pun telah mencatat. Ketika Indonesia dalam cengkeraman penjajah, ulama bersama santrinya yang tampil digarda terdepan. Berjuang merebut kemerdekaan.

“Bagaimana pun keterlibatan ulama dalam proses pilkada sangat diperlukan. Mungkin ulama sudah saatnya tegas dan turun gunung,” tutupnya. [Bi]

beritalima.com

Pos terkait